REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berharap kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) Usaha Mikro Kecil dan Menengah Center Surabaya menjadi wadah bagi pengembangan pelaku usaha yang baik.
"Harapannya tempat ini mampu menjadi community center bagi UMKM yang akan melakukan penguatan kompetensi produk, pemasaran sampai ke pembiayaan berbasis syariah," ujarnya di sela peluncuran BSI UMKM Center Surabaya, Kamis (21/7/2022).
Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut, juga menginginkan bahwa tempat itu turut membangun keunggulan tentang bagaimana orang-orang mau membeli produk-produk syariah. Pada kesempatan tersebut, Wagub Emil mengapresiasi peran bank negara dalam melakukan upaya afirmasi dan pengembangan UMKM di Jatim.
Mantan Bupati Trenggelak itu, juga menyampaikan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk terus melakukan pengembangan dan pendampingan UMKM."Kami Pemprov Jatim meyakini semakin banyak pihak yang memberikan perhatian terhadap UMKM maka akan semakin baik," ucap suami Arumi Bahcsin tersebut.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, kontribusi UMKM mencapai 58 persen terhadap PDB yang setara dengan Rp 1.420 triliun atau mengalami peningkatan 0,56 persen dibanding tahun 2020 yang Rp 1.363 triliun.
Melihat data tersebut, Emil Dardak menyampaikan pentingnya keberpihakan terhadap UMKM. Selain itu, Wagub Jatim juga menilai terdapat dua hal yang membutuhkan afirmasi, yakni ekonomi syariah dan UMKM.
"Jika keduanya bisa dilakukan dengan kekuatan besar seperti BSI ini, harapannya Jawa Timur mampu menjadi trendsetter ekonomi syariah, bukan follower saja," kata dia.
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan komitmen BSI dalam mendukung pengembangan UMKM. BSI, kata dia, telah menyalurkan sebesar Rp 40,8 triliun secara nasional atau 23 persen dari total portofolio pembiayaan BSI."Di Jatim, pembiayaan untuk UMKM sekitar Rp15 triliun atau 33 persen dari nilai penyaluran," tuturnya.