REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan kelapa sawit PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) meningkatkan produksi serta mempercepat penyaluran minyak goreng. Langkah ini dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau.
“Sejak Februari lalu, kami telah meningkatkan kapasitas produksi hingga 21 ribu ton per bulan, di atas kapasitas normal yakni sekitar 18 ribu ton,” ujar Corporate Affairs Director Sinar Mas Agribusiness and Food, Harry Hanawi, dalam keterangan resminya dikutip Ahad (6/3/2022).
Untuk memperluas dan mempercepat distribusi, produsen minyak goreng Filma ini mengoptimalkan kemitraan dengan para penyalur di berbagai jaringan pemasaran. Penyaluran tersebut menjangkau pasar tradisional (wet market), modern (minimarket dan supermarket) dan juga perdagangan elektronik (e-commerce).
“Distributor memberikan himbauan kepada semua toko untuk memastikan harga minyak goreng ke tangan konsumen akhir, sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan,” ungkap Harry.
Pada Februari 2022, penyaluran minyak goreng telah menyebar hingga ke 460 ribu titik distribusi yang ada di 67 kota. Hasilnya, sepanjang Februari hingga pekan ketiga, tercatat 14 juta liter minyak goreng kemasan tersalurkan ke 125 ribu toko di pasar tradisional, 40.300 toko modern, serta 300 ribu jaringan e-commerce.
Menurut Harry, pihaknya telah memberikan dukungan sejak sebelum pemerintah mengeluarkan regulasi domestic market obligation (DMO) dengan menyalurkan lebih dari 775 ribu liter minyak goreng kemasan seharga Rp 14 ribu per liter sepanjang November hingga Desember tahun lalu. Hal itu dilakukan perusahaan untuk memasok kebutuhan publik sekaligus menstabilkan harga.
“Kami senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah, bersama-sama menjaga ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat di Indonesia,” tutup Harry.