REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (NFA) menyiapkan pelaksanaan program bantuan pangan beras dan minyak goreng untuk alokasi Oktober–November 2025. Langkah ini dilakukan sembari menunggu pencairan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) dari Kementerian Keuangan yang akan menjadi penanda dimulainya penyaluran.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA, Rachmi Widiriani, menyampaikan seluruh tahapan teknis di lapangan telah siap. Begitu anggaran tambahan diterima, surat penugasan akan langsung diterbitkan dan Perum Bulog dapat segera menyalurkan bantuan pangan kepada penerima.
“Begitu ABT masuk, maka pada hari yang sama Bapak Kepala Badan akan menandatangani surat penugasan. Jadi satu hari setelah itu Bulog bisa melaksanakan penyaluran bantuan pangan. Kita sekarang semua siap, tinggal menunggu kapan harinya yang akan ditentukan,” ujar Rachmi saat memimpin sosialisasi daring bersama dinas pangan provinsi dan Perum Bulog pada pertengahan pekan ini, dikutip Jumat (10/10/2025).
Persiapan tersebut merupakan bagian dari langkah percepatan penyaluran bantuan pangan nasional. Berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) per 26 September 2025, jumlah penerima bantuan pangan (PBP) secara nasional tetap di angka 18,277 juta keluarga. Penyesuaian hanya terjadi pada distribusi per provinsi sesuai dinamika data terbaru.
Wilayah barat Indonesia mencatat penurunan jumlah penerima, sedangkan wilayah timur mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar terjadi di Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Provinsi NTT bertambah 48,4 ribu PBP sehingga totalnya menjadi 653,7 ribu PBP. Nusa Tenggara Barat (NTB) naik 9,8 ribu menjadi 521,1 ribu PBP. Di Papua Pegunungan terdapat tambahan 10,8 ribu menjadi 152,5 ribu, sedangkan Papua Tengah bertambah 3,5 ribu menjadi 172,6 ribu PBP. Sulawesi Tengah juga meningkat 9,1 ribu menjadi 233,2 ribu PBP.
Tiga provinsi dengan penerima bantuan terbanyak tetap berasal dari Pulau Jawa. Jawa Barat memiliki 3,342 juta PBP, disusul Jawa Timur sebanyak 3,067 juta, dan Jawa Tengah sebanyak 3,003 juta PBP.
“Kondisi masyarakat dan kependudukan sangat dinamis. Kita dapat menangkap perubahan di lapangan pada saat penyaluran berlangsung untuk mengetahui dinamika tersebut,” ujar Rachmi.
Program bantuan pangan beras dan minyak goreng menyasar keluarga penerima Kartu Sembako dari Kementerian Sosial. Program ini merupakan bagian dari penebalan bantuan sosial nasional dengan target penyaluran selesai pada akhir November 2025.
Setiap penerima akan menerima 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng untuk dua bulan alokasi tersebut. Demi menjaga mutu bantuan, NFA meminta dinas pangan daerah memastikan kualitas beras dan minyak goreng sebelum keluar dari gudang Bulog.