REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut proyek food estate yang sedang digarap pemerintah saat ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mewujudkan modernisasi pertanian.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pertanian kita ke depannya harus terintegrasi. Food estate adalah golden opportunity kita untuk bisa mulai membangun pertanian maju dan modern," ujar Luhut saat mengunjungi Balai Besar Pengembangan Mekansiasi Pertanian (BBP Mektan), Tangerang, Banten, Rabu (27/1).
Kata Luhut, pemerintah saat ini sedang membangun food estate di sejumlah kawasan, seperti Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, Kalimantan Tengah, serta Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Selain dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional, pengembangan food estate juga diarahkan sebagai model bisnis pertanian yang terintegrasi.
Luhut juga mendukung sinergi yang dibangun Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) maupun lembaga-lembaga lainnya dalam pengembangan riset pertanian maupun rekayasa alat dan mesin pertanian (alsintan) khususnya, terlebih pengembangan alsintan merupakan langkah penting untuk mewujudkan pertanian modern.
"Tidak ada yang bisa dikerjakan sendiri. Kita harus bekerja sama dalam wujudkan pertanian modern," ungkap Luhut.
Modernisasi pertanian, disebut Luhut bisa terus ditingkatkan dengan tiga pengungkit utama, yaitu bibit, pupuk, serta alat dan mesin pertanian (alsintan). Ia pun mengharapkan Kementan bisa terus mendorong pengembangan varietas benih unggul serta distribusi pupuk sehingga bisa tepat sasaran.
Khusus untuk alsintan, Luhut menilai mekanisasi memang harus dimasifkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.