REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menerbitkan instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 secara daring (e-SBN) kepada masyarakat dengan tingkat kupon 5,57 persen per tahun. Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima di Jakarta, Jumat (22/1), menyatakan masa penawaran ORI019 berlaku sejak 25 Januari hingga 18 Februari 2021.
Penerbitan ORI019 ini mempunyai tenor tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo 15 Februari 2024. Masyarakat dapat membeli obligasi ritel ini dengan minimum pemesanan Rp 1 juta dan maksimum pemesanan Rp 3 miliar.
Pemesanan dapat dilakukan masyarakat melalui mitra distribusi secara daring melalui empat tahap yaitu pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan penyelesaian atau konfirmasi.
Pemerintah sudah menunjuk 26 mitra distribusi untuk transaksi ini antara lain 16 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan tiga perusahaan teknologi berbasis finansial (tekfin) peer-to-peer lending.
Sebanyak 16 bank umum tersebut antara lain Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Maybank Indonesia dan Bank CIMB Niaga.
Kemudian, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia dan Bank Victoria International.