Ahad 17 Jan 2021 14:23 WIB

Stabilitas Sektor Keuangan Terjaga, Berikut Stimulus OJK

OJK akan melanjutkan sejumlah program stimulus untuk mendorong pemulihan ekonomi

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri) memberikan sambutan yang disaksikan secara virtual oleh Presiden Joko Widodo (kanan) saat pertemuan tahunan OJK di Jakarta, Jumat (15/1/2021). OJK sudah menyiapkan berbagai kebijakan stimulus lanjutan untuk tetap menjaga industri jasa keuangan dan meningkatkan kontribusinya dalam mendorong serta memulihkan perekonomian nasional yang termuat dalam Masterplan Sektor Jasa Keuangan Indonesia (MPSJKI) 2021 – 2025.
Foto:

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya menyampaikan pihaknya harus optimistis awal tahun ini akan menjadi titik balik permasalahan pandemi yang kita alami pada 2020. Kesehatan masyarakat akan segera pulih walaupun harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan perekonomian segera bangkit kembali.

"Dan pengendalian pandemi terutama melalui vaksinasi adalah game changer, adalah kunci agar masyarakat bisa bekerja kembali, anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi dan agar kita bisa kembali beribadah dengan tenang, dan juga agar perekonomian kita bisa segera bangkit," kata Jokowi.

Adanya vaksinasi massal diharapkan akan muncul herd immunity, sehingga resiko penyebaran covid berhenti dan kegiatan perekonomian akan sepenuhnya pulih kembali.

"Inilah kerja besar yang ingin kita kerjakan dan kita meminta kesadaran kita semuanya meskipun sudah divaksin tetap disiplin protokol kesehatan sampai seluruh dunia normal tanpa pandemi," ucapnya.

Ke depan Presiden meminta OJK dan pelaku industri jasa keuangan harus menjaga kepercayaan pasar dan masyarakat dengan sebaik-baiknya dan tidak boleh ada lagi praktek-praktek yang merugikan masyarakat dan transaksi keuangan yang menjurus fraud harus ditindak tegas.

"Pengawasan OJK juga tidak boleh mandul, tidak boleh masuk angin, harus menunjukkan taring, dan menjaga kredibilitas dan integritas ini sangat penting. Kita harus membangun sebuah sistem internal yang baik, sistem yang berstandar internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan dunia internasional kepada industri jasa keuangan kita," ucapnya.

Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menilai sektor keuangan Indonesia tetap stabil walaupun ada penurunan penyaluran kredit atau juga laba perbankan atau asuransi.

"Terlihat NPL yang terjaga kisaran tiga persen, CAR yang masih di atas 20 persen, IHSG yang sudah kembali ke level sebelum pandemi, dan sebagainya. Stabilnya sektor keuangan tidak lepas dari keberhasilan OJK mengambil kebijakan yang cepat dan tepat merespons terjadinya pandemi," ucapnya.

Menurutnya kebijakan-kebijakan OJK sudah terbukti efektif menjaga stabilitas sektor keuangan, alangkah baiknya kebijakan-kebijakan stimulus OJK seperti restrukturisasi kredit diperpanjang.

"Kebijakan OJK seperti restrukturisasi kredit sudah terbukti efektif menahan lonjakan NPL sekaligus menjaga ketahanan sistem perbankan. Kebijakan ini sudah tepat untuk dilanjutkan hingga 2022, dalam rangka memastikan pemulihan ekonomi bisa segera diwujudkan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement