Senin 06 May 2024 12:53 WIB

Wamen Tiko Update Penyehatan BUMN Karya, Ini Rekomendasi BPKP

Kementerian BUMN saat ini sedang menyelesaikan restrukturisasi Waskita maupun Wika.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Lida Puspaningtyas
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Foto: Dok.Republika
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, menyampaikan perkembangan upaya penyehatan atau restrukturisasi BUMN Karya. Terbaru, Kementerian BUMN telah menerima rekomendasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hasil audit di sejumlah perusahaan BUMN karya seperti PT Waskita Karya Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk atau WIKA.

"Sudah ada rekomendasi perbaikan seperti di proses keuangan, proses pengadaan, proses pelaksanaan proyek. Jadi semuanya sudah kita terima rekomendasi dan kita lakukan transformasi besar di Karya ya," kata Tiko saat ditemui di Family Gathering Kementerian BUMN dikutip pada Senin (6/5/2024).

Baca Juga

Karena itu, kata Tiko, Kementerian BUMN saat ini sedang menyelesaikan restrukturisasi Waskita maupun Wika. Salah satunya, dengan memastikan penyehatan keuangan perusahaan plat merah tersebut.

"Memastikan bahwa mereka sehat ke depan. Nah, Waskitanya jadi anaknya HK (Hutama Karya). Sehingga ke depan semua bisa berjalan dengan baik dan tidak ada lagi permasalahan-permasalahan di masa lalu lagi," katanya.

Untuk proses restrukturisasi tersebut kata Tiko ditargetkan selesai semua pada Mei  2024. "Kalau WIKA, MRA-nya sudah, yang Waskita sedang diselesaikan dengan bond setelah itu. Jadi harusnya Mei ini selesai. Mei ini selesai harusnya Waskita," katanya.

Dalam kesempatan yang sama Menteri BUMN  Erick Thohir menyebut pendanaan dalam proses restrukturisasi BUMN saat ini langsung ke proyek, bukan ke perusahaan. Sehingga, upaya ini dapat mencegah adanya penyelewengan dana.

"Isu vendor-vendor yang selama ini dirugikan, ya inilah kenapa kita perbaiki sekarang, pendanaan langsung ke proyek, bukan ke korporasinya. Supaya kalau ada proyek, ada vendornya, langsung kita selesaikan. Kalau yang kemarin-kemarin, kalau orang Sunda bilang, pabelieut, udah menjadi sebuah benang kusut, tetapi kita tidak patah semangat, karena itu kita perbaiki semuanya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement