REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonomi global saat ini masih terus bergejolak. Melihat kondisi tersebut, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memastikan kinerja industri perbankan Indonesia per Maret 2024 tetap terjaga stabil.
"Hal ini didukung permodalan perbankan yang tinggi sebesar 26 persen dengan sebagian besar modal inti," kata Mahendra dalam konferensi pers hasil rapat berjalan KSSK II 2024, Jumat (3/5/2024).
Untuk itu, Mahendra menegaskan secara industri OJK yakin permodalan perbankan tersebut bisa menjadi bantalan mitigasi risiko dalam menghadapi kondisi global. Dia memastikan industri perbankan tetap solid di tengah ketidakpastian global.
Mahendra menambahkan dengan meningkatnya volatilitas pasar modal dan pasar komoditas, OJK telah melakukan uji ketahanan terhadap industri jasa keuangan. "Ini dilakuka untuk memastikan berbagai risiko penguatan dolar AS maupun suku bunga tinggi dapat termitigasi dengan baik," jelas Mahendra.
Meskipun begitu, Mahendra memastikan OJK senantiasa mencermati dinamika global dan potensi dampak negatif terhadap sektor jasa keuangan. Hal tersebut dilakukan agar bisa mengambil langkah-langkah atisipatif ke depan.
OJK juga meminta industri jasa keuangn untuk selalu melakukan pemantauan potensi dampak transmisi ekonomi global maupun domestik. Khususnya terhadap kondisi lembaga jasa keuangan dan melakukan langkah mitigasi yang diperlukan.
"Koordinasi dengan anggota KSSK juga terus dilakukan disertai komitmen kebijakan yang dibutuhkan secara tepat waktu," ucap Mahendra.
Di sisi lain, Mahendra menegaskan inisiatif pengembangan sektor jasa keuangan juga terus dilakukan. Untuk itu, Mahendra memastikan akan memperbarui langkah-langkah penguatan dan juga kebijakan pengembangan selanjutnya.