REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Himpunan Kawasan Industri Kota Batam, Kepulauan Riau menyiapkan laboraturium PCR sendiri. Keberadaan laboratorium PCR ini agar lebih mudah mengindentifikasi Covid-19 pada ratusan ribu pekerja di tempat itu.
"Iya, kami akan menyiapkan laboraturium sendiri, sesuai arahan pejabat sementara gubernur," kata Ketua HKI Batam, Oka Simatupang, usai meninjau protokol kesehatan di satu perusahaan di Kawasan Industri Batamindo, Selasa (3/11).
Ia mengatakan anggota HKI telah sepakat untuk memiliki laboraturium sendiri, yang rencananya ditempatkan di Kawasan Industri Batamindo. Dia mengatakan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan laboraturium PCR dan segala perlengkapannya tidak sedikit.
Namun, kata dia, dengan kebersamaan seluruh anggota, maka instruksi Pejabat Sementara Gubernur Bahtiar bisa dilaksanakan. "Karena tidak hanya laboratorium, termasuk pekerjanya yang bertugas. Itu harus memiliki kemampuan khusus," kata Oka.
Seluruh anggota HKI sepakat untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan seluruh pekerjanya.
Pejabat Sementara Gubernur Kepri Bahtiar meminta HKI memiliki laboraturium PCR sendiri, tidak hanya mengandalkan milik pemerintah. "Demi pekerjanya, karena ada 350.000 pekerja di kawasan industri," kata dia.
Selama ini, jumlah pekerja kawasan industri yang terpapar Covid-19 di Batam mencapai sekitar setengah dari total yang positif virus corona jenis baru itu. Dari 2.933 warga Batam yang dinyatakan positif Covid-19, sekitar 1.500 orang di antaranya merupakan pekerja kawasan industri.
"Makanya ini menjadi penting," kata dia.