REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 2.160 rumah tangga petani terpilih (RTT) terutama ketua kelompok tani (Poktan) dan penyuluh swadaya beserta istri, atau 4.320 orang pada 270 desa dari 27 kabupaten di 11 provinsi menjadi target Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan Rumah Tangga Petani Terpilih (RTT) pada 2020.
Pelatihan digelar oleh Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project/IPDMIP) seperti berlangsung di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, 7 hingga 10 September 2020. Simultan dengan kegiatan serupa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Mesuji, Lampung yang diikuti oleh ketua Poktan beserta istri selaku RTT.
Pembiayaan pelatihan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan) khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) selaku National Project Implementation Unit (NPIU) dari IPDMIP 2020.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Kementan memberi perhatian serius pada IPDMIP, karena salah satu tujuannya meningkatkan ketahanan pangan karena sangat penting saat ini. "Pendapatan masyarakat pedesaan target kegiatan IPDMIP di Indonesia bisa turut meningkat," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengutip Mentan Syahrul.
Kepala Pusluhtan BPPSDMP, Leli Nuryati mengatakan pelatihan diadakan di 27 kabupaten dari 11 provinsi. Setiap kabupaten melaksanakan pelatihan di 10 desa atau total 270 desa. "Target peserta pelatihan 16 orang di tiap desa atau delapan RTT, terdiri atas suami dan istri. Total target pelatihan adalah 4.320 RTT dari 2.160 ketua Poktan," kata Leli Nuryati,
Rincian wilayah kerja IPDMIP 2020 pada 27 kabupaten di 11 provinsi adalah Aceh Timur, Bireun (Aceh); Asahan (Sumut); Pasaman, Pasaman Barat, Sijunjung (Sumbar); Empat Lawang, Musi Rawas (Sumsel); Mesuji, Pesawaran (Lampung); Pandeglang, Sukabumi, Garut, Kuningan, (Jabar); Purworejo, Banjarnegara, Banyumas(Jateng); Ngawi, Tuban, Lumajang, (Jatim); Kayong Utara, Tapin, Tanah Bumbu (Kalsel); Sidenreng Rappang, Wajo (Sulsel); Bima (NTB) dan Manggarai Barat (NTT).
Menurutnya, kegiatan pelatihan menggunakan video tutorial sebagai bahan ajar serta format laporan keuangan dalam bentuk tercetak. Sementara tenaga pelatih adalah penyuluh pertanian atau staf lapangan IPDMIP yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya.
Pelatihan literasi dan edukasi keuangan bagi RTT menggunakan pendekatan keluarga sebagai tim, di mana suami-istri setiap RTT merupakan perwakilan dari masing-masing Poktan di desa terpilih. Setelah mengikuti pelatihan, mereka diharapkan menyampaikan materi pelatihan ke RTT pada masing-masing Poktan di desanya.
Tujuannya, kata Leli Nuryati, meningkatkan kapasitas dan pengetahuan RTT (suami istri) tentang pengelolaan keuangan usaha tani, keuangan rumah tangga serta bagaimana mengakses produk dan layanan keuangan pertanian seperti kredit usaha tani (KUR) dan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) serta tersedianya data RTT anggota Poktan lainnya yang akan menerima manfaat pelatihan.
Pelaksanaan pelatihan literasi dan edukasi keuangan bagi RTT berlangsung pada minggu pertama September 2020, selama empat hari. Waktu pelatihan pukul 08.00 hingga 13.30 waktu setempat.
Materi pelatihan literasi dan edukasi keuangan tingkat dasar terdiri atas tiga materi utama yakni materi dasar tentang keuangan pedesaan IPDMIP; materi inti berupa tiga modul tentang produk dan layanan keuangan sektor pertanian (KUR dan AUTP); pengelolaan keuangan usaha tani; pelajaran tentang konsolidasi atau penggabungan pengelolaan keuangan usaha tani; pengelolaan keuangan rumah tangga. Materi penunjang berupa penjelasan pelaksanaan pelatihan literasi dan edukasi keuangan bagi RTT serta pre test dan post test.