REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PALAS TIMUR - Kementerian Pertanian terus mendorong para petani dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usahataninya. Langkah utama yang dapat dilakukan, dengan terus mendorong para petani menggunakan pupuk organik, Varietas Unggul Baru (VUB) dan tetap menerapkan pupuk berimbang.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) ditetapkan menjadi salah satu pengawal dan pendamping kegiatan 'Gerakan Tani Pro Organik' disingkat Genta Organik di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Genta Organik merupakan suatu gerakan pertanian yang pro organik meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, pembenah tanah dan pestida nabati. Gerakan ini juga sekaligus mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah maupun secara mandiri.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa salah satu cara untuk memperbaiki kesuburan tanah, dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan terus meningkatkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian.
"Di masa pandemi, pertanian dituntut tetap terus berproduksi. Dituntut dapat memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, pertanian tidak boleh berhenti," katanya.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan peluncuran Program Genta Organik sebagai salah satu solusi untuk mengatasi mahalnya harga pupuk di lapangan.
"Ke depan, pemerintah memberikan porsi yang besar terhadap pertanian organik sekaligus memberikan keyakinan bahwa pertanian organik bisa menjadi solusi pembangunan pertanian berkelanjutan," katanya.
Guna mempercepat penyebarluasan penggunaan pupuk organik, BPPSDMP Kementan melalui Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) ditugaskan merancang dukungan program dimaksud dan menyiapkan kegiatan Sekolah Lapang (SL) Pertanian Organik pada 1.020 titik yang tersebar di 33 provinsi.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup BPPSDMP Kementan termasuk di antaranya Polbangtan Bogor yang mengoordinasikan kegiatan melalui pengawalan dan pendampingan Program Genta Organik dengan Dinas Pertanian Provinsi pelaksana kegiatan SL.
Terkait hal itu, Polbangtan Bogor bergerak cepat menetapkan Tim Pengawalan dan Pendampingan kegiatan SL Organik di Kaltara yang diketuai oleh Adang Warya.
Tim dari Polbangtan Bogor terdiri atas dosen Adang Warya, Reni Suryanti, Popon Eka Setiati bersama wakil dari Pusluhtan Wayan Ediana koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadistan KP) Kaltara beserta jajarannya sekaligus menghadirkan tim kabupaten dan penyuluh calon pendamping SL melalui tatap muka langsung, Senin (20/2/2023).
Dari pertemuan tersebut Kadistan KP mengharapkan agar tim provinsi, kabupaten dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) serta calon penyuluh pendamping melaksanakannya dengan baik dan benar sesuai pedoman. Hal itu, diharapkan dapat menjadi contoh bagi para petani di sekitarnya, yang sejalan dengan arah pembangunan pertanian di Kaltara.