REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, kementerian tengah menyusun rencana membenahi dan menata tata niaga produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Produk UMKM akan dihubungkan dengan pasar.
"Misalnya untuk produk pertanian, sudah harus terhubung dengan pasar sejak masa tanam. Jangan menunggu panen baru mencari pasar," jelas Teten melalui siaran pers pada Jumat (7/8).
Ia menekankan agar proses digitalisasi UMKM dipercepat, karena tren permintaan pasar saat ini ada di marketplace online. "Kalau sudah digitalisasi, maka akan terhubung dengan market yang sangat luas. Bahkan, bisa lebih mudah mengakses ke pembiayaan," ujarnya.
Hanya saja Teten mengingatkan, bila sudah terhubung dengan pasar online harus respon cepat setiap permintaan. Selain itu, kapasitas produksi harus mampu memenuhi permintaan konsumen. "Permintaan di marketplace itu besar. Kita harus siapkan kapasitas produksinya agar mampu mencukupi permintaan," kata Menkop.
Terkait program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), selain restrukturisasi kredit, subsidi bunga, subsidi pajak, dan pembiayaan baru, pemerintah juga akan merilis program tambahan berupa Bansos Produktif. Bansos itu diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum tersentuh lembaga pembiayaan. Program akan menyasar 12 juta pelaku usaha. Masing-masing mendapat hibah modal sebesar Rp 2,4 juta. (Iit Septyaningsih)