REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Importasi daging kerbau beku asal India oleh BUMN Klaster Pangan, PT Berdikari (Persero) mulai masuk ke Indonesia pada akhir bulan ini. Sedikitnya 672 ton kerbau beku tahap pertama telah masuk dari volume impor kontrak pertama sebanyak 1.960 ton.
"Hari ini, pengapalan pertama telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok," kata Direktur Utama Berdikari, Harry Warganegara dalam keterangannya diterima Republika.co.id, Sabtu (30/5).
Berdikari pada tahun 2020 ini telah mengantongi izin impor daging kerbau India dari Kementerian Perdagangan sebanyak 50.000 ton. Selain itu, perseroan juga mendapatkan jatah importasi daging sapi beku asal Brasil sebanyak 10.000 ribu ton.
Harry menjelaskan, hingga kini perusahaan telah menyelesaikan proses negosiasi dengan beberapa pemasok daging kerbau India dan pengapalan mulai berjalan. Negosiasi kontrak yang sudah selesai dengan beberapa pemasok yakni sebanyak 1.960 ton.
"Kami akan terus menambah jumlah impor sesuai dengan kuota yang kami dapat. Di mana, saat ini kami masih melakukan negosiasi kontrak dengan beberapa pemasok," tuturnya.
Pihaknya berharap dengan masuknya daging kerbau India ke Indonesia dapat menjaga ketersediaan bahan pangan nasional serta terpenuhinya bahan pangan protein khususnya daging. Di satu sisi, membantu stabilitasi harga daging agar tertap terjangkau oleh masyarakat.
Lebih lanjut, untuk memasarkan daging itu, Harry menjelaskan Berdikari telah menggandeng beberapa distributor serta menyalurkan langsung ke pasar konsumen melalui saluran distribusi tersendiri. Di antaranya lewat Toko Daging Protein dan market place.
"Selain impor daging kerbau India, Berdikari juga mempersiapkan proses impor daging sapi Brazil, saat ini tahap negosiasi," ujar Harry.
Negosiasi yang tengah berlangsung yakni untuk importasi daging sapi Brasil sebanyak 1.120 ton dan tinggal menunggu jadwal pengapalan ke Indonesia. "Sebagai bagian dari BUMN Klaster Pangan, kami berkomitmen mendukung pemerintah menjaga ketahanan pangan di masa pandemi ini," katanya.