Sabtu 30 May 2020 02:43 WIB

Bank Dunia Kucurkan 250 Juta Dolar AS untuk Indonesia

Dana Bank Dunia tersebut untuk tanggap darurat Covid-19 di Indonesia.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Logo Bank Dunia
Logo Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia pada hari Jumat (29/5) menyetujui pendanaan sebesar 250 juta dolar AS atau sekitar Rp 366 miliar untuk program Indonesia Covid-19 Emergency Response. Pendanaan ini akan mendukung Indonesia mengurangi risiko penyebaran, meningkatkan kemampuan mendeteksi, serta meningkatkan tanggapan terhadap pandemi Covid-19.

Program ini sekaligus akan mendukung penguatan sistem nasional untuk kesiapansiagaan kesehatan masyarakat. Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pemerintah Indonesia menggunakan berbagai cara untuk mengurangi dampak terkait sektor kesehatan, sosial dan ekonomi akibat Covid-19.

Baca Juga

Dengan dukungan dari lembaga seperti Bank Dunia, tambahnya, Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat kapasitas dalam hal pencegahan, pengujian, perawatan serta sistem informasi. Pada saat yang bersamaan juga memastikan kondisi kerja yang aman bagi para tenaga kesehatan.

"Kami juga menyambut baik upaya mitra pembangunan dalam memberikan dukungan pendanaan yang terkoordinasi serta kerja sama Bank Dunia dengan Asian Infrastructure Investment Bank dan Islamic Development Bank untuk program ini," katanya dalam keterangan pers.

Pendanaan ini difokuskan untuk memperkuat aspek-aspek utama tanggap darurat Indonesia terhadap pandemi Covid-19, termasuk melengkapi fasilitas rujukan Covid-19 di bawah Kementerian Kesehatan, meningkatkan persediaan alat pelindung diri (APD), memperkuat jaringan laboratorium dan sistem pengawasan, serta mendukung pengembangan dan penggunaan protokol untuk memastikan layanan yang berkualitas.

Dengan menggunakan pembelajaraan terkait penanggulangan dampak Covid-19, program mendukung kesiapan Indonesia dalam penyebaran penyakit menular di masa depan melalui pelaporan yang lebih baik dan sistem pengawasan yang lebih kuat. Program mencakup seluruh wilayah Indonesia, dan penerima manfaat utama.

Termasuk pasien yang mengunjungi rumah sakit dan fasilitas kesehatan. Khususnya penduduk rentan dan berisiko tinggi seperti orang tua dan mereka yang memiliki kondisi kronis – serta para tenaga kesehatan.

Program ini merupakan kerja sama penting dengan pendanaan yang terkoordinasi bersama beberapa mitra. Termasuk 250 juta dolar AS pendanaan bersama dari Asian Infrastructure and Investment Bank, dan pembiayaan paralel sebesar 200 juta dolar AS dari Islamic Development Bank.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen menyampaikan, merupakan sebuah kehormatan bagi Bank Dunia untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menghadapi Covid-19. Serta untuk mengurangi dampak pandemik ini pada sektor kesehatan, ekonomi dan sosial.

"Hal ini sangat penting bagi upaya yang berkelanjutan dalam mengurangi kemiskinan dan melindungi modal manusia Indonesia," katanya.

Kelompok Bank Dunia merupakan salah satu sumber pendanaan dan pengetahuan terbesar bagi negara-negara berkembang. Kelompok ini dibuat untuk membantu negara- negara berkembang memperkuat penanganan terkait pandemi yang sedang mereka hadapi.

Kelompok mendukung peningkatan intervensi kesehatan masyarakat, berupaya untuk memastikan aliran pasokan dan peralatan penting, dan mendukung sektor swasta untuk terus beroperasi dan mempertahankan pekerjaan.

Selama 15 bulan, Kelompok Bank Dunia akan mengerahkan hingga 160 miliar dolar AS dalam bentuk dukungan keuangan untuk membantu lebih dari 100 negara untuk melindungi penduduk miskin dan rentan, mendukung dunia usaha, dan meningkatkan pemulihan ekonomi. Adapun dukungan ini termasuk 50 miliar dolar AS sumber daya baru dari IDA dalam bentuk hibah dan pinjaman yang sangat lunak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement