Sabtu 28 Mar 2020 10:33 WIB

Startup Pertanian Siap Antar Sembako Dimasa Endemis Covid-19

Perusahan ini menyediakan kebutuhan dapur seperti rempah, sayur dan buah dan lainya.

Pedagang menata cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Head Center of Food, Energy, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Tallattov menilai dampak dari melemahnya rupiah terhadap dolar AS akibat mewabahnya COVID-19 berimbas pada melonjaknya harga pangan seperti bawang merah dan putih, gula pasir, serta cabai rawit merah
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pedagang menata cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Head Center of Food, Energy, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Tallattov menilai dampak dari melemahnya rupiah terhadap dolar AS akibat mewabahnya COVID-19 berimbas pada melonjaknya harga pangan seperti bawang merah dan putih, gula pasir, serta cabai rawit merah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi endemis Covid-19 memunculkan inovasi bisnis bagi sejumlah anak muda. Dianataranya perusahaan jasa penyedia produk pertanian, Ayomart.

Start up ini menyediakan  platform e commerce berbasis online system, untuk produk pertanian. Perusahan ini menyediakan kebutuhan dapur seperti rempah, sayur dan buah, yang bisa menunjang ketersediaan bahan pokok selama mengikuti kebijakan pemerintah pusat dalam memutus rantai penyebaran Covid 19. 

"Sekarang kebijakannya work from home,  untuk memenuhi kebutuhan di rumah. Kami sudah siapkan melalui toko online bernama Ayomart," ujar Jatu Barmawati, founder dan CEO Ayomart saat dihubungi, Jumat (27/3).

Jatu menjelaskan, sejauh ini Ayomart menyediakan 160 komoditas utama seperti brokoli, kacang panjang, kangkung, labu siam, cabai, tomat, bawang dan masih banyak lainnya. Ayomart juga menyediakan aneka ragam buah seperti alpukat, jeruk, manggis, pisang, salak dan sirsak.

"Untuk pemesanan, masyarakat cukup dengan membuka website kami  atau melalui sambungan customer servis. Setelah itu mengisi formulir pemesanan, melakukan pembayaran ke nomor rekening dan selanjutnya tinggal menunggu barang datang," katanya.

Jatu mengatakan, penyediaan ini merupakan gerakan bersama sekaligus aksi nyata dari para duta petani milenial (DPM) Kementerian Pertanian sigap corona dalam membantu menyediakan ketersediaan pangan masyarakat.

"Saya sebagai warga Jakarta paham betul sulitnya mendapatkan pasokan pangan karena bahaya keluar rumah. Karena itu, sebagai DPM, saya mencoba untuk memudahkan masyarakat mengakses supply makanan tanpa harus keluar rumah," katanya.

Menurut Jatu, langkah ini juga sekaligus menjawab keluh kesah petani, dimana mereka kebingungan memasarkan produknya karena banyak pasar-pasar tradisional tutup.

"Nah kami juga menginisiasi dan memfasilitasi program #DPMSIGAPCORONA dengan konsep Farm To You. Jadi rekan DPM yang ada di hulu atau petani bisa melaporkan produk apa yang bisa dikirimkan untuk masyarakat di Jakarta melalui kami, dan kita coba bantu pasarkan," katanya.

Di website Ayomart,  pihaknya juga memudahkan konsumen dengan konsep end-to-end market yang bisa diakses semua orang.

"Sementara ini kami fokus dulu di Jakarta yang memiliki korban Covid tertinggi di Indonesia. Ke depannya kami ingin seluruh DPM bisa membuka cabang Ayomart di tiap lokasi agar dapat mempermudah akses supply chain," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement