REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden komisaris PT Visionet Internasional (OVO), Mirza Adityaswara, mengatakan minat investasi di industri perusahaan rintisan atau startup di sektor pembayaran digital masih sangat tinggi. Pasalnya, potensi industri ini untuk tumbuh juga sangat besar.
"Saya kira animo masih besar sekali. Investor yang ingin membantu pendanaan untuk berkembangnya digital payment juga masih sangat banyak," kata Mirza di Jakarta, Rabu (19/2).
Menurut Mirza, potensi besar itu khususnya terlihat di negara-negara Asia Tenggara, terutama Indonesia. Dari sisi perilaku, masyarakat Asia Tenggara terbilang yang paling sering mengakses ponsel pintar dibanding masyarakat Amerika dan Eropa.
Tingginya aksesibilitas tersebut membuat frekuensi penggunaan berbagai aplikasi juga tinggi, termasuk aplikasi uang elektronik untuk pembayaran digital. Mirza menilai industri nantinya ini akan tumbuh mengikuti industri lainnya seperti peer-to-peer lending atau pun crowdfunding.
Mirza mengakui, untuk mencatatkan keuntungan di industri ini memang masih perlu waktu. Namun hal itu tidak akan menyurutkan minta investor untuk masuk ke startup pembayaran digital.
"Asalkan investor yakin bahwa bisnis modelnya sustainable supaya beberapa tahun kedepan bisa profit," terang Mirza.