Rabu 20 Nov 2019 15:01 WIB

Pemerintah Masih Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5 Persen

Perbaikan kinerja belanja pemerintah di kuartal IV diyakini bisa mengerek pertumbuhan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah masih optimistis laju pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2019 bisa menembus angka 5 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, perbaikan kinerja belanja pemerintah di kuartal terakhir 2019 diyakini mampu mengerek angka pertumbuhan sedikit di atas 5 persen.

Optimisme pemerintah ini berbeda dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dirilis lembaga pemeringkat, JP Morgan. JP Morgan memprediksi ekonomi Indonesia tak akan tumbuh di atas 5 persen pada 2019 ini, melambat dibanding tahun 2018 yang bertengger di level 5,17 persen sepanjang tahun.

Baca Juga

"Kalau prediksi kan boleh-boleh saja, kita melihat survei BPS kan kemarin 5 persen di atas sedikit dan kita tentu melihat nanti di kuartal kemarin yang juga belom optimal adalah belanja negara," kata Airlangga di Istana Negara, Rabu (20/11).

Presiden Joko Widodo (Jokowi), ujar Airlangga, juga telah memerintahkan kementerian/lembaga dan pemda untuk mempercepat belanja, termasuk mempercepat tender bila diperlukan. Belanja pemerintah yang bisa tersalurkan lebih awal diharapkan mampu menstimulasi roda pertumbuhan.

"Untuk mempercepat kita akan menyiapkan tahun depan. Presiden bilang kita harus punya program yang mendorong sektor pertumbuhan dan berbagai sektor lain digenjot. Insya Allah secara agrerat kita bisa mencapai," ujar Airlangga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement