Selasa 17 Sep 2019 11:42 WIB

KKKS Diimbau Pasang Antidrone di Fasilitas Kilang Migas

Kilang minyak milik Saudi Aramco berhenti beroperasi setelah diserang oleh drone.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai.
Foto: Bernd Wuestneck/dpa via AP
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong badan usaha di bidang minyak dan gas bumi (migas) untuk melakukan antisipasi atas kejadian serangan pesawat nirawak atau drone terhadap kilang minyak milik Saudi Aramco. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengimbau para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menjaga dengan baik sistem keamanan agar peristiwa yang menimpa Saudi Aramco tak terjadi di Indonesia.

"Ya makanya jadi kita imbau, nanti suruh yang punya kilang minyak, produksi minyak, untuk pasang kalau bisa anti drone ya," ujar Djoko di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (17/9).

Baca Juga

Djoko menilai sistem pengamanan anti drone sangat penting dalam menjaga fasilitas kilang minyak. Dengan adanya fasilitas keamanan yang canggih, Djoko berharap penyerangan tersebut tidak terjadi di Indonesia.

"Jadi begitu drone masuk (wilayah fasilitas produksi minyak) dia (drone) mati, keren kan," ucap Djoko.

Djoko menegaskan kejadian serangan terhadap Saudi Aramco tidak berdampak signifikan bagi Indonesia. "Ini masih aman, mudah-mudahan kembali normal," kata Djoko menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement