Sabtu 07 Sep 2019 23:45 WIB

BI Ungkap 3 Alasan Indonesia Layak untuk Investasi Jepang

Indonesia masih tetap stabil di tengah berbagai tantangan perekonomian global.

Rep: Novita Intan/ Red: Nashih Nashrullah
Gubernur Bank Indonesia sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Perry Warjiyo.
Foto: Humas BI
Gubernur Bank Indonesia sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Bank Indonesia meyakinkan para investor Jepang memiliki kesempatan yang baik untuk melakukan investasi di Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam pertemuan dengan para pelaku pasar keuangan dan investor di Tokyo.  

Baca Juga

Perry mengungkapkan, ada tiga alasan utama kesempatan bagi investor Jepang untuk melirik investasi di Indonesia. Pertama, kondisi Indonesia masih tetap stabil di tengah berbagai tantangan perekonomian global.   

"Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (7/9). 

Kedua, komitmen kuat Pemerintah untuk mengakselerasi reformasi struktural, termasuk di infrastruktur, industri, fiskal, hingga ekonomi dan keuangan digital.

Ketiga, komitmen Bank Indonesia untuk berkontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia melalui bauran kebijakan.

Pertemuan dengan pelaku pasar di Jepang tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan Gubernur Bank Indonesia ke Tokyo dalam rangka pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, Causa Iman Karana. 

Upacara pengukuhan dihadiri pula para tokoh dan stakeholders utama Bank Indonesia di Jepang, antara lain Bank of Japan, Financial Service Agency, International Monetary Fund, Asian Development Bank Institute, International University of Japan, SMBC Nikko Securities, SMBC Bank, MUFG Bank, dan Nomura Securities.

Dalam kesempatan di Tokyo, Gubernur Bank Indonesia juga melakukan pertemuan dengan Gubernur Bank of Japan (BoJ), Haruhiko Kuroda, untuk berdiskusi mengenai kebijakan bank sentral, khususnya bauran kebijakan, di tengah dinamika ekonomi yang terjadi. Gubernur BI juga menyerahkan buku Central Bank Policy: Theory and Practice yang ditulisnya kepada Gubernur Kuroda sebagai tanda mata.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement