Sabtu 07 Sep 2019 13:05 WIB

Gubernur BI Yakinkan Investor Jepang Keamanan Investasi

Keamanan itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (22/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meyakinkan para investor Jepang bahwa saat ini adalah kesempatan yang baik untuk melakukan investasi di Indonesia. Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan dengan para pelaku pasar keuangan dan investor di Tokyo pada Jumat(6/9).

Dalam siaran persnya, ada tiga alasan utama yang disampaikan oleh Gubernur BI kepada investor Jepang. Pertama, kondisi Indonesia masih tetap stabil di tengah berbagai tantangan perekonomian global.

Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga. Kedua, komitmen kuat Pemerintah untuk mengakselerasi reformasi struktural, termasuk di infrastruktur, industri, fiskal, hingga ekonomi dan keuangan digital.

Ketiga, komitmen Bank Indonesia untuk berkontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia melalui bauran kebijakan. Pertemuan dengan pelaku pasar di Jepang tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan Gubernur Bank Indonesia ke Tokyo dalam rangka pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, Causa Iman Karana.

Upacara pengukuhan dihadiri pula oleh para tokoh dan stakeholders utama Bank Indonesia di Jepang, antara lain Bank of Japan, Financial Service Agency, International Monetary Fund, Asian Development Bank Institute, International University of Japan, SMBC Nikko Securities, SMBC Bank, MUFG Bank, dan Nomura Securities.

Dalam kesempatan di Tokyo, Perry juga melakukan pertemuan dengan Gubernur Bank of Japan (BoJ), Haruhiko Kuroda, untuk berdiskusi mengenai kebijakan bank sentral, khususnya bauran kebijakan, di tengah dinamika ekonomi yang terjadi. Gubernur BI juga menyerahkan buku “Central Bank Policy: Theory and Practice” yang ditulisnya kepada Gubernur Kuroda sebagai tanda mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement