Rabu 31 Jan 2024 18:58 WIB

Luncurkan LPI 2023, BI Wujudkan Transparansi Kebijakan

Perry Warjiyo menyampaikan tiga pelajaran penting pada 2023.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Foto: Tangkapan Layar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) pada Rabu (31/1/2024) meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2023. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, laporan tersebut merupakan wujud transparansi pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia kepada publik sesuai amanat pasal 58 ayat (7) dari UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

LPI 2023 mengangkat tema Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional dan mengulas evaluasi pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia pada 2023. Selain itu juga arah kebijakan dan sasaran yang ingin dicapai pada 2024 dan kekuatan Indonesia dalam ASEAN 2023 serta Penguatan Kebijakan Hilirisasi untuk Kebangkitan Ekonomi.

Baca Juga

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan tiga pelajaran penting pada 2023. "Pertama, syukur, optimistis, dan waspada. Bersyukur ekonomi Indonesia pada 2023 sebagai salah satu yang terbaik di dunia dengan stabilitas terjaga di tengah tantangan gejolak perekonomian dunia," kata Perry dalam peluncuran LPI 2023, Rabu (31/1/2024).

Dia optimistis prospek perekonomian Indonesia 2024 akan lebih baik, tapi tetap waspada dengan potensi risiko rambatan ketidakpastian global. Lalu, kedua yaitu Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter yang difokuskan pada upaya menjaga stabilitas.

Sementara kebijakan lainnya yaitu makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta ekonomi keuangan inklusif dan hijau. "Kebijakan ini untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi," tutur Perry.

Lalu kebijakan ketiga yaitu sinergi bauran kebijakan ekonomi nasional. Perry menekankan, Bank Indonesia senantiasa memperkuat sinergi dengan pemerintah, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), asosiasi, dunia usaha, media massa, dan akademisi. Sinergi membawa pada ketahanan ekonomi 2023 dan kebangkitan menuju Indonesia Maju.

Tiga pesan penting tersebut sejalan dengan isi LPI 2023, termasuk perlunya penguatan sinergi kebijakan untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. Bank Indonesia meyakini bauran dan sinergi erat antara kebijakan pengelolaan ekonomi jangka pendek dengan kebijakan transformasi sektor riil akan mampu memperkuat dan mendorong lebih lanjut kebangkitan ekonomi nasional menuju Indonesia Maju.

"Keberlanjutan transformasi sektor riil akan mendorong peningkatan kapasitas output potensial dalam jangka menengah sehingga ekonomi dapat tumbuh lebih tinggi dengan stabilitas yang tetap terjaga," ucap Perry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement