REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III 2025 sebesar 5,04 persen, meningkat dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,01 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai capaian tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia masih stabil di level 5 persen.
“Dengan angka 5,04 itu berarti kita bisa menjaga di level 5 persen. Dibandingkan kuartal yang lalu kan jauh lebih baik,” ujar Airlangga saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Ia menegaskan, pemerintah akan memperkuat pertumbuhan pada kuartal IV agar rata-rata ekonomi tahun ini mencapai 5,2 persen. “Kita harus tingkatkan lagi ekonomi supaya angka rata-rata 5,2 bisa dicapai. Kita kan menggelontorkan bansos dan nilainya hampir Rp 30 triliun,” katanya.
Airlangga menyebut, pemerintah menyiapkan tambahan stimulus sekitar Rp 30 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat. Ia menambahkan, dorongan konsumsi dan pembiayaan usaha kecil menengah menjadi faktor penting dalam menjaga momentum ekonomi.
Menurut dia, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih tersedia sekitar Rp 50 triliun hingga akhir tahun. “Sudah tanda tangan akad untuk 800 ribu KUR. Kalau rata-rata Rp 50 juta berarti Rp 40 triliun, jadi sejalan dengan target Rp 50 triliun yang kita mau gelontorkan,” ujarnya.
Berdasarkan laporan BPS, pertumbuhan ekonomi kuartal III ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan, informasi dan komunikasi, serta pertanian. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama sebesar 2,54 persen, disusul ekspor dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Airlangga optimistis tren pertumbuhan akan berlanjut hingga akhir tahun. “On track. Kita optimistis kuartal empat,” ucapnya. Pemerintah berharap efek bansos dan KUR mampu menggerakkan sektor riil menjelang momentum belanja akhir tahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika