Senin 08 Jul 2019 22:34 WIB

Tak Hanya Beras BPNT, Bulog Juga Ditunjuk Salurkan Sagu

Kemensos akan membahas jenis kearfian lokal pangan daerah dengan Bulog.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Sagu
Sagu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) menunjuk Badan Urusan Logistik (Bulog) menyalurkan 100 persen beras bantuan sosial Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk keluarga penerima manfaat (KPM). Bahkan tak hanya beras, Bulog juga ditunjuk menyalurkan kebutuhan pokok pangan lokal daerah yang tidak mengkonsumsi beras contohnya sagu.

Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Bulog memang ditunjuk untuk menyalurkan beras hingga 1,5 juta ton per tahun. "Mereka harus menjaga kualitas beras dan kami percaya Bulog bisa," ujarnya saat ditemui usai rapat tingkat menteri (RTM) BPNT, di Kemenko PMK, di Jakarta, Senin (8/7).

Baca Juga

Sedangkan di daerah-daerah yang tidak mengkonsumsi nasi, dia melanjutkan, maka Kemensos akan membahas jenis kearfian lokal ini dengan Bulog. Ia mengakui, tidak semua daerah di Indonesia mengkonsumsi nasi contohnya Papua yang memakan sagu atau penduduk Madura yang memakan jagung.

Karena itu, ia menyebut Kemensos memperbolehkan KPM yang nantinya mengkonsumsi nonberas. Ia menyebut tidak menutup kemungkinan membuat revisi peraturan menteri sosial (permensos) yang mengatur KPM di daerah-daerah membeli item makanan BPNT nonberas seperti sagu atau jagung.

Agus menyebut, Bulog yang nantinya menyediakan kebutuhan nonberas tersebut. Bahkan, ia menyebut Bulog juga nantinya menyediakan telur. "Artinya kami memperbolehkan KPM membeli kebutuhan karbohidrat selain beras, sesuai kearifan lokalnya. Yang dilarang adalah menyalahgunakan uang bantuan BPNT untuk membeli rokok atau gula," ujarnya.

Ia menjelaskan, total 10 juta KPM BPNT mendapatkan Rp 110 ribu setiap bulan untuk dibelanjakan di e-warong membeli kebutuhan pokok seperti beras dan telur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement