Jumat 18 Jul 2025 15:22 WIB

Pemerintah Tawar Tarif Ekspor ke AS, Targetkan Nol Persen untuk Komoditas Utama

Beberapa komoditas Indonesia sangat dibutuhkan oleh AS.

Rep: Eva Rianti/ Red: Satria K Yudha
Petani memanen kopi robusta di kebun kopi Desa Cibeureum, Kec. Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Petani memanen kopi robusta di kebun kopi Desa Cibeureum, Kec. Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, Jumat (11/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia masih membuka ruang negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) agar sejumlah komoditas ekspor unggulan terbebas dari tarif resiprokal sebesar 19 persen. Beberapa produk yang sedang dinegosiasikan mencakup crude palm oil (CPO), kopi, kakao, hingga nikel.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, proses negosiasi dengan Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) masih berlangsung, meskipun Presiden Prabowo Subianto telah menerima kebijakan tarif resiprokal dari AS.

Baca Juga

“Bapak Presiden Prabowo Subianto menyampaikan tarif resiprokal AS sudah diputuskan 19 persen, tetapi masih ada ruang negosiasi,” kata Susi kepada wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (18/7/2025).

Menurut Susi, beberapa komoditas Indonesia sangat dibutuhkan oleh AS karena tidak bisa diproduksi sendiri di negara tersebut. Hal ini menjadi peluang dalam negosiasi agar tarif dapat ditekan serendah mungkin.

“Kita nego supaya tarifnya nol persen. Sedang kita negokan mulai dari CPO, kopi, kakao, sampai nikel. Ada list produknya, cukup banyak,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa meskipun telah ada kesepakatan tarif resiprokal, bukan berarti seluruh produk otomatis dikenakan tarif 19 persen.

Pemerintah masih mengupayakan agar komoditas strategis mendapat perlakuan khusus. “Jadi, tidak semuanya kena tarif resiprokal yang final 19 persen,” tegas Susi.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penurunan tarif ekspor produk Indonesia ke AS menjadi 19 persen, dari sebelumnya 32 persen. Sebaliknya, produk ekspor AS ke Indonesia tidak dikenai tarif.

Trump menyebut kesepakatan ini sebagai langkah strategis kedua negara untuk mempererat hubungan dagang.

Dalam kesepakatan dengan AS, Indonesia menyepakati pembelian energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp243 triliun) dan produk pertanian sebesar 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp72,9 triliun), dan 50 pesawat Boeing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement