Selasa 28 May 2019 06:08 WIB

Konsumsi Meningkat, Pertamina tak Tambah Impor Minyak Mentah

Konsumsi BBM pada bulan Ramadhan dan libur Lebaran diprediksi meningkat 15 persen

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
SPBU
Foto: wordpess.com
SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memprediksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) nasional pada bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini meningkat hingga 15 persen. Meski diprediksi terjadi kenaikan konsumsi, namun perusahaan mengatakan tidak akan menambah volume impor.

Direktur Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Ghandi Sri Widodo menjelaskan untuk kebutuhan solar dan avtur, Pertamina akan memaksimalkan penyerapan produksi minyak mentah dari dalam negeri. Produksi dalam negeri ini tak hanya dari lapangan milik Pertamina saja tetapi juga dari produksi kontraktor kontrak kerja Sama (KKKS).

Baca Juga

"Khususnya untuk solar dan avtur kita penuhi kebutuhannya dari kilang sendiri," ujar Ghandi, Senin (27/5) malam.

Dalam kesempatan sama VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menuturkan, pada awal Mei hingga pekan kedua Mei, Pertamina sudah menyerap sebanyak 141 ribu barel minyak per hari yang dipasok dari 33 KKKS yang ada.

Sedangkan untuk kebutuhan impor, sambung Ghandi, meski saat ini Pertamina masih melakukan impor minyak mentah untuk diolah menjadi Premium, namun tidak ada penambahan impor.

"Premium dan avtur yang naik. Langkah kita untuk produksi Premium dan avtur sudah maksimal, jadi nggak perlu impor. Cukup dari kilang kita saja. Jadi impor crude reguler saja tidak karena Lebaran," ujar Ghandi.

Pertamina juga melakukan antisipasi terkendalanya pasokan minyak mentah dari kilang menuju terminal pengolahan. Ghandi mengatakan perusahaan akan mengoperasikan 260 kapal tanker dan tambahan 3 kapal tanker sapu jagat yang tersebar di seluruh perairan Indonesia.

"Khusus untuk menghadapi lonjakan supaya pasokan nggak terlambat, akan ada tambahan 3 kapal tanker sapu jagat. Itu akan kita tempatkan di Sumatera, Jawa dan Indonesia Timur. Tanker sapu jagat ini sifatnya untuk mengisi kondisi kritis atau keterlambatan tanker kalau ada masalah cuaca. Supaya stok di Terminal BBM bisa terpenuhi dengan baik," ujar Ghandi.

Ia juga menjelaskan perusahaan akan mengoperasikan 112 Terminal BBM yang beroperasi selama 24 jam. "Untuk distribusi kebutuhan tersebut, akan dioperasikan juga 10 ribu mobil tangki," kata Ghandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement