REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, laju inflasi nasional selama April 2019 atau satu bulan menjelang Bulan Ramadhan naik menjadi 0,44 persen. Kenaikan tersebut cukup signifikan dibanding laju inflasi selama Maret 2019 yang hanya mencapai 0,11 persen.
“Memang agak tinggi inflasi April 0,44 persen. Ini berdasarkan perkembangan harga komoditas di 82 kota indeks harga konsumen,” kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (2/4).
Suhariyanto mengatakan, penyebab utama inflasi sepanjang April 2019 diakibatkan oleh kelompok bahan makanan. Tercatat, inflasi bahan makanan mencapai 1,45 persen. Adapun komoditas utama yang mendorong kenaikan inflasi yakni komoditas bawang merah dan bawang putih.
Khusus bawang merah, ia mengatakan dalam sebulan terakhir harga komoditas tersebut mengalami kenaikan rata-rata 22,93 persen sehingga andil inflasi mencapai 0,13 persen. Sementara, untuk komoditas bawang putih rata-rata kenaikan harga mencapai 35 persen sehingga berkontribusi pada inflasi sebesar 0,09 persen.
Adapun komoditas lain yang memiliki andil inflasi yakni cabai merah 0,07 persen, serta telur ayam ras dan tomar sayur masing-masing 0,02 persen. Suhariyanto mengatakan, selain memicu inflasi, bahan makanan juga menyumbang deflasi terutama untuk komoditas beras. Beras, kata dia, memberikan andil deflasi sebesar 0,06 persen.
“Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga bulan April perlu mendapat perhatian,” kata Suhariyanto.
Ia menerangkan, pada tahun ini, Bulan Ramadhan dimulai sejak awal bulan Mei. Karena itu, kemungkinan besar kenaikan harga akan bertumpuk di bulan Mei. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Bulan Ramadhan di mulai pada pertengahan Mei sehingga Hari Raya Idul Fitri jatuh pada pertengahan Juni. Hal itu membuat kenaikan harga yang memicu inflasi tersebesar dalam dua bulan.
Lebih lanjut, ia mengatakan, meskipun inflasi April naik signifikan menjadi 0,44 persen, inflasi secra tahunan atau year on year masih berada di level 2,83 persen. Laju inflasi tersebut masih di bawah 3,5 persen yang ditargetkan pemerintah tahun ini.
Adapun inflasi inti secara tahunan, BPS mencatat masih berada di level 3,05 persen. Laju inflasi untuk harga pangan yang bergejolak atau volatile foods sebesar 2,05 persen dan harga-harga yang diatur pemerintah atau administered prices mencapai 3,17 persen.
“Jadi, secara keseluruhan, inflasi April masih terkendali dengan beberapa catatan perlu diperhatikan khususnya untuk beberapa komoditas yang naik,” katanya.