REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) menjelaskan sejumlah terobosan selama empat tahun terakhir. Di antaranya adalah capaian kinerja makro sektor pertanian.
Berdasarkan data BPS, inflasi bahan makanan turun dari 10,57 persen pada tahun 2014 menjadi 1,26 persen di tahun 2018. “Ini pertama kali dalam sejarah, inflasi kita bisa ditekan menjadi 1,26 persen” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, kemarin.
Amran juga menyampaikan tingkat kemiskinan pedesaan pun menurun menjadi 13,20 persen di tahun 2018. NTP dan NTUP naik menjadi 0,42 persen dan 5,45 persen di tahun 2018. “NTP dan NTUP meningkat merupakan bukti meningkatnya kesejahteraan petani” ujar Amran.
Terkait ekspor, Amran menyampaikan bahwa volume ekspor pertanian naik menjadi 42,5 juta ton atau meningkat 26,9 persen. Pada tahun 2018, PDB pertanian pun naik menjadi Rp. 1.417,1 triliun yang artinya melonjak 42,5 persen. “Nilai investasi pertanian kita juga naik di tahun 2018 menjadi Rp. 61,1 triliun, naik hingga 110 persen,” ungkap Amran.
Kenaikan nilai investasi dan nilai ekspor ini sejalan dengan diterapkannya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (online single submission) yang diterapkan oleh Kementerian Pertanian. Realisasi ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden No.91 Tahun 2017 tentang Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Berusaha.
Pelaku usaha diberikan berbagai kemudahan dan kecepatan dalam proses perizinan. “Dengan hanya melakukan satu kali aplikasi, pelaku usaha bisa melakukan beragam proses yang melibatkan lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah” ujar Amran.
Pada kesempatan tersebut Amran juga menyampaikan inovasi-inovasi dalam bidang pertanian diantaranya program Bekerja, Serasi, Siwab, Rain Harvesting System, Belgian Blue, Integrasi Jagung Sawit, Integrasi Sapi Sawit, serta penggunaan Biodiesel B100 yang berbahan dasar sawit.
Amran menjelaskan semua capaian tadi sudah divalidasi BPS dan BKPM. Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyampaikan apresiasi terhadap capaian yang telah dilakukan Menteri Amran. “Ternyata sudah banyak sekali capaian sektor pembangunan pertanian yang dilakukan oleh Kementan selama 4 tahun terakhir” ujar Bambang.
Pihaknya berharap, ada upaya berkelanjutan kedepannya agar program-program yang telah sukses ini dapat terus berjalan. “Pencetakan lahan baru, penambahan lahan pertanian produktif, produksi produk pertanian, mekanisasi pertanian, semua harus terus dijalankan” ujar Bambang.
Kedepan, pemerintah akan terus berkooperasi dan bersinergi dengan Kementan. Bambang juga menyampaikan agar nantinya ekspor pertanian bukan hanya dalam bentuk bahan mentah tapi sudah dalam bentuk olahan agar mendapatkan nilai tambah.
“Target ekspor kita tinggi di tahun 2020 nanti. Diharapkan kita juga bisa melakukan diversifikasi produk ekspor untuk kedepannya” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi terkait pertanian juga harus tetap dijaga. “Tahun depan minimal harus sama dengan tahun ini angka pertumbuhannya 9 sampai dengan 10 persen, kalau perlu lebih tinggi” ujar Bambang.