Ahad 24 Aug 2025 15:43 WIB

Maybank Indonesia Ungkap tak Cari Untung dari Ajang Maybank Bali Marathon

Penyelenggaraan pada 2025 ini memasuki tahun ke-14 penyelenggaraan di Bali.

Penyelenggaraan Maybank Bali Marathon.
Foto: Dok Republika
Penyelenggaraan Maybank Bali Marathon.

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Maybank Indonesia mengungkapkan tidak mengejar keuntungan untuk korporasi selama ajang lomba lari maraton yang digelarnya yakni Maybank Bali Marathon. Penyelenggaraan pada 2025 ini memasuki tahun ke-14 penyelenggaraan di Bali.

“Tujuan utama kami menunjukkan komitmen kepada olahraga, keberlanjutan, nilai tambah kepada masyarakat Bali dan Indonesia, mengenalkan budaya Indonesia ke mancanegara,” kata Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan di Bali United Training Center, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (23/8/2025).

Baca Juga

Menurut dia, lebih besar biaya yang dikeluarkan dibandingkan pendapatan yang dicapai selama penyelenggaraan ajang bergengsi dengan label elite dari World Athletics itu. Meski begitu, ia tidak menyebutkan detail pendapatan dan biaya yang telah dibelanjakan untuk ajang yang puncaknya berlangsung pada Ahad (24/8).

Begitu juga nasabah baru, pihaknya tidak memprioritaskan untuk serta merta menggaet nasabah baru. Pasalnya, lanjut dia, peserta Maybank Marathon tidak harus menjadi nasabah bank swasta nasional itu.

“Mereka yang daftar ini tidak harus nasabah kami. Bukan untuk onboarding nasabah baru, bukan prioritas utama,” ucapnya.

Sementara itu, ia memperkirakan ajang itu mendorong geliat ekonomi khususnya di Bali pada 2025 yang diikuti sebanyak 13.600 peserta. Berdasarkan penghitungan yang dilakukan bersama salah satu mitra media, pada pelaksanaan ajang tersebut tahun 2024 berkontribusi sekitar Rp125 miliar terhadap perekonomian di Bali.

Kalkulasi itu berdasarkan pengalian nilai belanja rata-rata sekitar Rp9,8 juta peserta yang saat itu mencapai 12.700 orang. Selain dampak langsung tersebut, hasil kajian juga menyebutkan dampak tidak langsung sebesar Rp164 miliar. Hasil itu didapatkan melalui perkalian nilai dampak langsung terhadap indikator ekonomi sejumlah sektor seperti konstruksi, perdagangan, jasa informasi dan komunikasi, hingga jasa kesehatan.

“Kami berharap dengan peserta yang lebih banyak tahun ini bisa membawa dampak ekonomi lebih besar lagi di atas Rp125 miliar,” imbuhnya.

Di sisi lain, bank swasta nasional itu per Juni 2025 mengelola dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan nasabah mencapai Rp114,70 triliun dengan total nilai aset mencapai Rp184,91 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement