Ahad 16 Nov 2025 21:15 WIB

Pendapatan Fee Layanan Digital Bank Mandiri Tembus Rp5,48 Triliun

Pertumbuhan pendapatan digital mencerminkan kepercayaan terhadap layanan Mandiri.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Bank Mandiri mencatatkan kinerja pembiayaan berkelanjutan yang solid. Pada pilar sustainable banking, portofolio pembiayaan mencapai Rp 310 triliun atau tumbuh 8,7 persen pada kuartal III-2025.
Foto: Bank Mandiri
Bank Mandiri mencatatkan kinerja pembiayaan berkelanjutan yang solid. Pada pilar sustainable banking, portofolio pembiayaan mencapai Rp 310 triliun atau tumbuh 8,7 persen pada kuartal III-2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Mandiri membukukan pendapatan berbasis komisi (fee based income) dari layanan digital secara bank only sebesar Rp 5,48 triliun hingga September 2025. Nilai tersebut tumbuh 13,3 persen secara tahunan dari posisi Rp 4,84 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara, menjelaskan kenaikan ini merupakan hasil sinergi transformasi digital dan penguatan ekosistem layanan keuangan. Menurut dia, tiga platform utama perseroan menjadi motor akselerasi digital perseroan.

Baca Juga

“Pertumbuhan pendapatan digital ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital Bank Mandiri. Melalui Livin’, Kopra, dan Livin’ Merchant, kami tidak hanya menghadirkan kemudahan transaksi, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi nasabah, pelaku usaha, dan mengakselerasi inklusivitas perekonomian nasional,” ungkapnya dalam keterangan dikutip Ahad (16/11/2025).

Livin’ by Mandiri yang menyasar nasabah ritel kini telah digunakan lebih dari 34,5 juta pengguna hingga September 2025. Angka tersebut naik 26,5 persen secara tahunan dengan frekuensi transaksi 4,54 miliar kali atau tumbuh 27,9 persen.

Pada periode yang sama, nilai transaksi Livin’ by Mandiri mencapai Rp 4.257 triliun. Nilai tersebut meningkat 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kehadiran Livin’ juga mendorong pergeseran pembukaan rekening baru ke kanal digital. Bank mencatat lebih dari 91 persen pembukaan rekening kini dilakukan secara digital melalui aplikasi tersebut.

Tak hanya untuk ritel, Bank Mandiri memperluas dukungan ke pelaku usaha melalui Livin’ Merchant. Platform ini mencatat sekitar 3 juta merchant, tumbuh 35 persen secara tahunan.

“Livin’ Merchant kami hadirkan sebagai solusi digital yang memperkuat daya saing pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan sistem pembayaran dan pencatatan transaksi yang terintegrasi, kami ingin memastikan UMKM dapat tumbuh secara produktif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Di segmen korporasi, Kopra by Mandiri menjadi kanal utama ekosistem digital bisnis nasional. Hingga September 2025, nilai transaksi Kopra tercatat Rp 25.980 triliun, naik 21,5 persen secara tahunan dengan volume 1,45 miliar transaksi.

Melalui pemanfaatan ekosistem digital tersebut, saldo giro korporasi secara bank only meningkat menjadi Rp 564,5 triliun. Kenaikan ini mencerminkan kepercayaan dunia usaha terhadap layanan digital Bank Mandiri.

Transformasi digital juga mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank only Bank Mandiri yang mencapai Rp 1.487 triliun hingga akhir kuartal III 2025. Angka itu tumbuh 12,3 persen secara tahunan.

Dari total DPK tersebut, komposisi dana murah (current account and saving account/CASA) tetap mendominasi 73,1 persen. Perseroan menyebut dominasi dana murah menunjukkan digitalisasi membantu menjaga efisiensi biaya dana dan likuiditas.

“Digitalisasi bukan lagi sekadar pendukung, melainkan menjadi inti dari strategi pertumbuhan Bank Mandiri. Kami berkomitmen menghadirkan layanan komprehensif bagi nasabah, memperkuat ekonomi kerakyatan, serta menjadi bagian dari sinergi besar untuk mewujudkan Asta Cita Pemerintah dalam membangun ekonomi inklusif dan berdaya saing,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement