Senin 01 Apr 2019 18:52 WIB

Tarif Tiket Pesawat Sumbang 0,03 Persen Inflasi Maret

Andil tarif tiket pesawat terhadap inflasi sudah terjadi sejak November 2018.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Ani Nursalikah
Pesawat jenis boeing milik Garuda Indonesia lepas landas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pesawat jenis boeing milik Garuda Indonesia lepas landas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,11 persen pada Maret 2019. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, harga tiket pesawat menjadi salah satu kontribusi inflasi. Meski bukan yang utama, faktor tersebut terbilang dominan dengan andil sebesar 0,03 persen.

Suhariyanto menilai, kontribusi tiket pesawat terhadap inflasi bulan lalu merupakan sebuah fenomena menarik. Sebab, harga tiket pesawat biasa memberikan andil pada inflasi di bulan-bulan tertentu saja seperti libur panjang, Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga

"Kalau kontribusinya sampai Maret, terbilang tidak biasa," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/4).

Suhariyanto menyebutkan, andil tarif tiket pesawat terhadap inflasi sudah terjadi sejak November 2018. Saat itu, sumbangannya adalah 0,05 persen yang kemudian meningkat tajam pada Desember 2018 menjadi 0,19 persen karena memasuki peak season.

Pada Januari, andil tarif angkutan udara menurun menjadi 0,02 persen. Pada Februari dan Maret, sumbangannya meningkat menjadi masing-masing 0,03 persen. Suhariyanto berharap, kebijakan pemerintah terbaru terkait penetapan tarif bawah akan membuat harga kembali stabil.

Kebijakan yang dimaksud Suhariyanto adalah peraturan baru dari Kementerian Perhubungan mengenai tarif tiket pesawat, yaitu dengan menaikkan batas bawah tiket pesawat. Rata-rata tarif batas bawah 35 persen dari batas atas. Kebijakan ini mulai berlaku pada Jumat (29/3) kepada semua maskapai.

Secara nasional, terdapat sejumlah daerah mencatatkan angka inflasi angkutan udara yang tinggi. Salah satunya adalah Kota Tual di Maluku Utara yang mengalami inflasi tarif angkutan udara hingga 32,14 persen secara bulanan.

Berada di posisi kedua adalah Bungo, Jambi dengan inflasi 27,83 persen. Selanjutnya, kota Ambon yang inflasi tiket pesawat 20,83 persen.

"Kota Ambon menjadi kota dengan inflasi tertinggi pada Maret, yakni 0,86 persen," ujar Suhariyanto.

Selain itu, Malang juga mengalami inflasi tiket pesawat hingga 14,3 persen dan Manokwari 13,12 persen. Seluruhnya merupakan perbandingan dibanding dengan bulan Februari 2019.

Suhariyanto menegaskan, meski tiket pesawat menjadi salah satu penyebab terjadinya inflasi, ada faktor lain yang menjadi penyebab utama, yakni kenaikan harga bawang merah, bawang putih dan cabai merah yang masing-masing berkontribusi pada inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen dan 0,01 persen.

Tapi, kelompok bahan makanan sendiri tidak memberikan andil pada inflasi. Kelompok ini justru mengalami deflasi sebesar 0,01 persen pada Maret 2019 karena terjadi penurunan harga pada beras, daging ayam, ras dan ikan segar. Masing-masing komoditas tersebut mengalami deflasi hingga 0,03 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement