REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan TNP2K, Ruddy Gobel menjelaskan rencana uji coba penyaluran elpiji bersubsidi yang menggunakan mekanisme biometrik atau kartu subsidi akan dilakukan dua tahap. Ruddy menjelaskan pembahasan terkait penyaluran subsidi melalui mekanisme ini memang sudah menjadi pembahasan sejak Desember tahun lalu.
Rencananya, uji coba pertama akan dilakukan pada 22 April mendatang setelah pemilihan presiden (pilpres). Sedangkan untuk uji coba kedua akan dilakukan pada bulan Mei.
"Iya betul, uji coba akan dilakukan setelah pilpres. Saat ini sedang berlangsung proses registrasi," ujar Ruddy kepada Republika, Kamis (7/3).
Ruddy menjelaskan proses registrasi yang dilakukan TNP2K saat ini adalah menggunakan face recognition dan sidik jari. Untuk data masyarakat yang tidak mampu sendiri memakai data yang memang saat ini terintegrasi dan dimiliki oleh TNP2K.
Ruddy juga menjelaskan dalam masa uji coba tersebut akan ada tiga metode yang akan diujicobakan. Pertama, menggunakan e-voucher yang dikirimkan melalui SMS dengan Bank Mitra BNI. Kedua, menggunakan biometrik dengan mitra bank BRI dan terkahir menggunakan KTP elektronik dan biometrik dengan mitra Bank Mandiri.
"Total ada 14.193 rumah tangga yang akan ikut dalam uji coba di 7 lokasi," ujar Ruddy.
Ia juga menjelaskan setelah uji coba selesai, maka pemerintah baru melakukan evaluasi dan pembahasan kembali. Ia mengatakan hal ini juga menunggu arahan Presiden.
"Tapi konsep dan sistem penyaluran bantuan/subsidi melalui sistem perbankan dan berbasis elektronik mengikuti arahan Presiden dan konsep yang sudah diterapkan melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Cuma bedanya BPNT menggunakan kartu dan EDC," ujar Ruddy.