Jumat 22 Feb 2019 10:59 WIB

Bekraf Dorong Ketahanan Potensi Ekonomi Warga Terdampak Tol

Keberadaan infrastruktur ini juga harus mampu mendorong perekonomian masyarakat

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo bersama jajaran kementerian terkait meresmikan tiga ruas jalan tol di Provinsi Jawa Tengah, Kamis (20/12). Ketiga ruas tol tersebut yakni Jalan Tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang dan Salatiga-Kartasura.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Presiden Joko Widodo bersama jajaran kementerian terkait meresmikan tiga ruas jalan tol di Provinsi Jawa Tengah, Kamis (20/12). Ketiga ruas tol tersebut yakni Jalan Tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang dan Salatiga-Kartasura.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pembangunan infrastruktur jalan tol jangan hanya dimaknai sebagai upaya untuk mempermudah akses konektivitas dan distribusi logistik saja. Keberadaan infrastruktur ini juga harus mampu mendorong perekonomian masyarakat di sekitar, terutama di pintu keluar masuk jalan tol.

Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Hasan Abud SH MAP mengungkapkan, pembangunan tol memang berdampak luar biasa bagi konektivitas wilayah dan daerah. Namun, di sisi yang lain, tak sedikit pelaku usaha yang terdampak oleh pembangunan jalan tol tersebut, tak terkecuali potensi ekonomi kreatif yang ada. Maka perlu diupayakan beberapa terobosan agar para pelaku usaha dan potensi ekonomi kreatif lokal yang terdampak tetap hidup.

“Potensi ekonomi kreatif lokal harus dimanfaatkan sebagai instrumen pendorong kesejahteraan masyarakat,” tegasnya, Jumat (22/2).

Untuk itu, Bekraf akan memfasilitasi pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Semarang. Upaya itu bakal diwujudkan dengan menggelar kegiatan Tol IKKON (Inovasi dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara) berupa Festival Kuliner Ungaran, Kabupaten Semarang. Kegiatan Tol IKKON tersebut direncanakan bakal digelar di sekitar exit tol Ungaran pada bulan Maret 2019 mendatang.

“Upaya ini merupakan pengembangan ekonomi kreatif dan para pelaku usaha yang terkena dampak pembangunan jalan tol,” tandasnya.

Sementara itu, Deputi Riset Edukasi dan Pengembangan Bekraf, Abdur Rohim Boy Berawi menyampaikan, salah satu tugas utama Bekraf adalah menjamin kelancaran ekosistem ekonomi kreatif. Selain pemberdayaan sumber daya manusia (SDM), lanjutnya, bekraf juga harus menyiapkan akses permodalan dan pemasaran agar ekosistem itu berjalan maksimal.

“Kita harus bisa memberdayakan industri berbasis potensi alam, budaya dan potensi spesifik lainnya agar dapat bersaing dengan negara industri besar yang telah mapan," katanya.

Menurutnya, hal ini penting guna menjaga keberlangsungan ekosistem ekonomi kreatif agar terus tumbuh dan berkembang sebagai penopang kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar jalan tol harus terus didorong agar keberadaan infrastruktur jalan tersebut tidak mematikan ekonomi kreatif lokal.

"Pemerintah tetap berkomitmen menempatkan kesejahteraan semua unsur masyarakat sebagai prioritas dalam pembangunan ekonomi," lanjutnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono menghargai dukungan Bekraf terhadap pengembangan UMKM di Kabupaten Semarang. Kendati Kabupaten Semarang hanya menempati posisi 53 dari 503 kabupaten/kota di tanah air yang bekerja sama dengan Bekraf, ia berharap kerjasama ini bisa memberikan dampak besar bagi daerahnya.

"Terutama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan PDRB Kabupaten Semarang,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement