REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Bank sentral Cina, People's Bank of China, telah melonggarkan kebijakan, yang ditargetkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan kecil. Hal ini merupakan langkah terbaru untuk mendukung perlambatan ekonomi.
Bank sentral Cina akan memberikan pinjaman untuk perusahaan kecil dengan batas kredit kurang dari 10 juta yuan atau 1,46 juta dolar AS. Pembatasan ini ditargetkan untuk meningkatkan kebutuhan cadangan menjadi 5 juta yuan.
"Ini akan membantu memperluas cakupan kebijakan preferensial untuk pembiayaan inklusif usaha kecil, dan juga akan memungkinkan lembaga keuangan memenuhi kebutuhan pinjaman perusahaan-perusahaan ini," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan di situs webnya seperti dilansir Reuters, Kamis (3/1).
Perubahan kebijakan tersebut mulai berlaku sejak 2019. Adapun pertumbuhan ekonomi Cina melambat menjadi 6,5 persen pada kuartal ketiga 2018, dan merupakan laju terlemah sejak krisis keuangan global. Ada indikasi bahwa kemungkinan momentum perlambatan terjadi di kuartal keempat dan 2019.
Kabinet Cina telah berjanji untuk meningkatkan pembiayaan inklusif dan kebijakan tentang pemotongan persyaratan cadangan yang ditargetkan untuk perusahaan kecil dan swasta. Pemerintah telah memberikan dukungan untuk perusahaan-perusahaan kecil dan perusahaan swasta. Terutama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja.