Selasa 27 Nov 2018 17:18 WIB

BI: Tren Suku Bunga Global Tahun Depan Masih Naik

Tahun ini kebijakan moneter BI cukup ketat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Suku bunga bank (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Suku bunga bank (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) baru-baru ini telah kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi enam persen. Dengan begitu, sepanjang 2018, bank sentral telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak 175 bps.

"Kami sampaikan, kenaikan bunga kemarin sudah memperhitungkan kemungkinan kenaikan suku bunga global dalam beberapa bulan ke depan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (27/11).

Ia mengaku, tahun ini kebijakan moneter BI cukup ketat atau hawkish. Hal itu, kata dia, akan dipertahankan pada tahun depan.

"Arah kebijakan moneter ahead the curve dan preemptive akan kami pertahankan pada 2019," ujarnya.

Perry menjelaskan, kebijakan suku bunga akan diarahkan kepada inflasi rendah dan nilai tukar rupiah stabil. Ia menambahkan, tren suku bunga global ke depan juga masih akan naik.

Perry mengatakan, Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), diperkirakan tiga kali menaikkan suku bunga acuan. Kebijakan tersebut juga akan diikuti oleh normalisasi kebijakan moneter di Uni Eropa dan negara-negara maju lainnya.

"Jadi suku bunga terus kami kalibrasi untuk memastikan inflasinya terkendali sesuai sasaran. Termasuk agar rupiah bisa stabil dan defisit transaksi berjalan bisa turun," paparnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan, pada 2019 kebijakan makroprudensial yang akomodatif bakal terus dilanjutkan. "Tolong jangan mengartikan kalau kita menaikkan suku bunga untuk jaga stabilitas nilai tukar rupiah terus kita bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi, kenapa? Karena kan likuiditas kita kendorkan, kita cukupkan. Makroprudensial juga kita kendorkan," tutur Perry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement