REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta, Rabu (17/12/2025), menguat 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.665 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp16.691 per dolar AS. Penguatan rupiah terjadi seiring rilis sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pelemahan, dipengaruhi dampak penutupan pemerintahan AS.
“Data pasar tenaga kerja dan sektor riil menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap lesu pada November 2025,” ujar Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, data Non-Farm Payrolls (NFP) AS tercatat menyusut 105 ribu pada Oktober 2025, berbalik arah dari peningkatan 108 ribu pada bulan sebelumnya. NFP kemudian pulih terbatas dengan kenaikan 64 ribu pada November 2025.
Secara kumulatif, NFP AS turun bersih sebesar 41 ribu selama Oktober–November 2025. Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan peningkatan sekitar 25 ribu.
Selain itu, tingkat pengangguran AS meningkat menjadi 4,6 persen pada November 2025 dari 4,4 persen pada September 2025, melampaui konsensus pasar sebesar 4,5 persen. “Angka-angka pasar tenaga kerja ini menggarisbawahi dampak negatif penutupan pemerintah terhadap perekonomian AS,” kata Josua.
Indikator ekonomi lainnya juga menunjukkan pelemahan momentum. Penjualan ritel AS pada Oktober 2025 tercatat stagnan di level 0,0 persen secara month to month (mtm), turun dari 0,1 persen mtm pada bulan sebelumnya dan berada di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 0,1 persen mtm.
Di sisi domestik, pelaku pasar juga cenderung berhati-hati menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang dijadwalkan berlangsung hari ini. “BI dijadwalkan mengumumkan hasil RDG hari ini, dan kami memperkirakan suku bunga kebijakan akan dipertahankan di level 4,75 persen. Sikap ini mencerminkan kehati-hatian berkelanjutan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” ujar Josua.
Ia memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.625 hingga Rp16.725 per dolar AS sepanjang perdagangan Rabu.