Kamis 27 Sep 2018 13:31 WIB

Menkeu: Indonesia Masih Sangat Kondusif untuk Investasi

Indonesia mampu bertahan di tengah ketidakpastian global

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara dalam konferensi Amerika Serikat-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (27/9).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara dalam konferensi Amerika Serikat-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi perekonomian global saat ini penuh dengan ketidakpastian. Namun demikian, menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati Indonesia masih sangat kondusif untuk investasi dan bisnis di tengah ketidakpastian ini.

"Indonesia mampu melewati berbagai tantangan dan bertahan di tengah ketidakpastian global seperti dampak perang dagang Amerika dan Cina maupun harga komoditas yang jatuh," ujar Sri Mulyani dalam US-Indonesia Investment Summit 2018 di Jakarta, Kamis (27/9).

Indonesia, lanjut dia, bisa bertahan karena mampu menyesuaikan kondisi ekonomi global dengan mengeluarkan kebijakan yang cepat dan tepat. "Pada 2014 dan 2015, Indonesia dihadapkan dengan turunnya harga minyak 30 dolar AS per barel. Untuk mengatasi itu kita melakukan reformasi pajak," kata dia.

Selain itu, ungkap Sri Mulyani, Indonesia terus melakukan reformasi pajak sebagai salah satu upaya menambah pemasukan negara. "Berbagai upaya terus dilakukan Indonesia untuk bertahan di dalam ketidakpastian ekonomi global. Indonesia terus menciptakan iklim bisnis yang kondusif bagi para investor," ujarnya.

Upaya menciptakan iklim bisnis kondusif, menurut Sri Mulyani, menjadi salah satu isu prioritas pemerintah saat ini. Selain itu, situasi politik yang kondusif di Indonesia menjadi hal yang patut dipertimbangkan bagi para investor.

"Kami sangat bangga bahwa kami dapat menjalankan pemilu dengan baik yang merupakan sistem demokrasi terbesar di dunia, dan itu ada hasil positif. Bahkan kami bisa menjadi contoh bagi Amerika Serikat terkait pelaksanaan pemilu," katanya memaparkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement