Selasa 03 Jul 2018 12:43 WIB

Fintech P2P Lending Berbasis Agunan Hadir di Indonesia

Bentuk barang yang bisa diagunkan adalah emas perhiasan atau logam mulia

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
CEO Danain Budiardjo Rustanto (berdiri) menjelaskan kepada wartawan mengenai platform fintech peer to peer lending danain.co.id di Jakarta, Selasa (3/7).
Foto: foto istimewa
CEO Danain Budiardjo Rustanto (berdiri) menjelaskan kepada wartawan mengenai platform fintech peer to peer lending danain.co.id di Jakarta, Selasa (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mulia Inovasi Digital memperkenalkan platform danain.co.id sebagai layanan teknologi finansial (financial technology) yang fokus terhadap pendanaan berbasis agunan di Indonesia. Sebagai pionir model bisnis peer to peer (P2P) lending  dengan jaminan, danain menawarkan pengalaman investasi yang aman dan menguntungkan bagi Lender (pendana).

Setelah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor S-280/NB.213/2018 tanggal 20 April 2018 dan juga telah terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informasi (KOMINFO) platform danain secara resmi dapat diakses melalui website www.danain.co.id.

CEO Danain Budiardjo Rustanto menjelaskan, dengan mengusung  tema 'Aman dengan jaminan, dana pasti berkembang' Danain mengajak masyarakat Indonesia untuk memliki opsi berinvestasi dengan cara yang aman, cepat dan mudah. Menurut Budi, melalui platform Danain, masyarakat bisa menginvestasikan dananya dengan cara yang aman. Dan dalam waktu yang singkat dapat menerima pengembalian pokok berikut bunganya.

"Hanya dengan maksimal 4 bulan bahkan dalam hitungan hari apabila peminjam melunasi pinjamannya lebih cepat. Nilai pokok dan bunganya sudah berkembang dan bisa dinikmati hasilnya yang mana nilainya di atas dari suku bunga deposito tanpa potongan apapun," jelas Budi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (3/7).

Berbeda dengan peer to peer lending lainnya di Indonesia yang menawarkan pendanaan dengan tenor yang panjang dan tidak beragunan yang otomatis memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi atas pengembalian pokok dan bunga, Danain melakukan pendanaan yang semuanya berbasis agunan. Dengan nilai agunan yang lebih besar daripada nilai pendanaan.

Saat ini agunan tersebut berupa emas perhiasan atau logam mulia yang harganya stabil cenderung naik dari waktu ke waktu. Emas juga merupakan barang agunan yang likuid atau mudah dijual.

Untuk memastikan keakuratan taksasi dan keaslian emas yang menjadi agunan tersebut, Danain saat ini menggandeng mitra PT Mas Agung Sejahtera (PT MAS) yang merupakan salah satu perusahaan pergadaian swasta terbesar di Indonesia dengan jumlah cabang lebih dari 50 cabang dan tersebar di beberapa daerah.

Menurut Budi, PT MAS dikelola oleh tim yang sangat berintegritas tinggi dan berpengalaman puluhan tahun dibidang pergadaian serta telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Danain merupakan bisnis unit terbaru dari Serba Mulia Group yang sudah berdiri dari tahun 1977 dan telah memiliki banyak unit bisnis lain yang bergerak dibidang automotif, multi finance, koperasi simpan pinjam (KSP), pegadaian sektor swasta dengan total karyawan mencapai 2.200 orang.

Menurut Direktur Utama Serba Mulia Group dan Co founder Danain, Sutanto Adi Lunarso, pihaknya selalu melihat peluang pasar yang sedang atau akan menjadi tren kedepan. Dengan bisnis unit terbaru perusahaan, yakni Danain, ia berharap dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dalam meningkatkan inklusi keuangan.

"Kami optimis dengan totalitas tim yang terbaik dan selalu menjaga reputasi terbaiknya maka danain akan menjadi the next unicorn di Indonesia," ujar Sutanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement