Jumat 18 Apr 2025 00:25 WIB

Keluar dari Masa Sulit, Pengusaha Barbershop Ini Raup Kenaikan Omzet Dua Kali Lipat

Saat pandemi Covid-19, usahanya harus kehilangan pelanggan dan hampir ditutup

Adik Firdaus, pemilik Barbershop Gedong 1 yang menerima pendanaan dari platform Pindar Kredito sebesar Rp 124 juta.
Foto: Kredito
Adik Firdaus, pemilik Barbershop Gedong 1 yang menerima pendanaan dari platform Pindar Kredito sebesar Rp 124 juta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fasilitas pendanaan yang diberikan platform pinjaman daring (pindar) dapat membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengakses pendanaan. Selain karena proses digitalisasi yang membuatnya mudah dijangkau, syarat pengajuan di pindar juga tidak memberatkan UMKM karena tanpa agunan.

Saat ini masih banyak pelaku UMKM masuk kategori unbanked dan underserved, atau belum bisa mengakses layanan keuangan formal. Sehingga, pindar menjadi solusi cepat dan mudah bagi UMKM mendapatkan pendanaan sebagai modal pengembangan usahanya. Terlebih, pindar menawarkan dana pinjaman untuk sektor produktif hingga Rp 2 miliar.

Baca Juga

Salah satu yang merasakan manfaat pindar yakni Adik Firdaus, pemilik Barbershop Gedong 1 yang menerima pendanaan dari platform Pindar Kredito sebesar Rp 124 juta. Adik mengisahkan jatuh bangun dalam merintis usaha barbershop yang sudah dijalankan selama 16 tahun sejak 2007.

Saat pandemi Covid-19, usahanya harus kehilangan pelanggan dan hampir ditutup karena adanya pembatasan sosial demi mencegah penyebaran virus. Tatkala bisnisnya kolaps, Adik mendapat pembiayaan dari berbagai sumber untuk menutup biaya sewa dan operasional.

Kemudian, pada 2022 baru ia mengenal Kredito dan mengajukan pembiayan untuk membeli peralatan seperti mesin cukur, gunting dan lainnya. “Jadi alokasinya lebih kepada fasilitas untuk menunjang kinerja usaha. Karena kalau sampai mesinnya rusak, maka akan berdampak pada bisnis yang semakin menurun,” ungkap Adik.

Adik menjelaskan, pendanaan yang didapatkan dari Kredito membantu usahanya, terutama untuk membeli berbagai kebutuhan di tengah ketatnya persaingan bisnis barbershop. Selain itu, ia juga bisa menggunakan strategi bisnis untuk mempertahankan dan memikat lebih banyak pelanggan seperti memberikan promo-promo menarik.

“Dengan pendanaan dari Kredito, pendapatan harian naik di atas 40 persen menjadi Rp 1 juta sampai Rp 2 juta dari sebelumnya sekitar Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu,” kata dia.

Direktur Kredito, Daniel Soelistyo, mengatakan perusahaan telah menyalurkan pendanaan sebesar kurang lebih Rp 5,53 triliun dan memiliki sebanyak 716.627 borrower sejak didirikan. Kredito juga melakukan riset serta pengembangan produk dan model bisnis untuk memfasilitasi kebutuhan finansial UMKM, dengan menawarkan kemudahan akses melalui teknologi dan meningkatkan peluang pendanaan dengan program kredit yang sesuai dengan kebutuhan UMKM di Indonesia.

“Kredito berupaya meningkatkan inklusi keuangan di kalangan UMKM melalui penyediaan produk-produk pendanaan, salah satunya melalui kerja sama dengan e-commerce guna memperluas jangkauan akses pendanaan berbasis teknologi bagi UMKM," ujar Daniel.

"Selain itu, Kredito juga senantiasa melakukan berbagai program Literasi Keuangan untuk mendukung pemahaman UMKM dan masyarakat luas tentang manfaat pendanaan digital oleh Fintech,” kata dia menambahkan.

Industri fintech lending atau pindar yang diwadahi Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) gencar menyalurkan pendanaan kepada masyarakat unbanked dan underserved. Hal ini sesuai dengan target yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam roadmap fintech lending, penyaluran pendanaan ke sektor produktif dan UMKM sebesar 30 persen sampai 40 persen periode 2023 - 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement