REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura masih menduduki peringkat teratas sebagai investor yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang tiga bulan pertama di Indonesia.
"Singapura masih teratas dengan nilai investasi 2,65 miliar dolar AS pada triwulan pertama 2018," kata Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinadi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis dalam paparan realisasi investasi di Jakarta, Senin (30/4).
Posisi kedua ditempati oleh Jepang dengan investasi total 1,36 miliar dolar AS yang kemudian disusul Korea Selatan dengan 940 juta dolar AS. Di posisi keempat, bertengger Cina dengan nilai investasi 676,2 juta dolar AS dan di posisi kelima adalah Hong Kong dengan 516,1 juta dolar AS.
Azhar menjelaskan, meski secara posisi Cina turun satu peringkat, tetapi secara angka, nilai investasi Negeri Tirai Bambu terus meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Investasi Cina pada kuartal pertama 2018 (hampir) 700 juta dolar AS. Pada periode yang sama 2017, Cina berada di peringkat ketiga dengan sekitar 600 juta dolar AS. Memang peringkat turun, tapi dari nominal dan persentase dia (Cina) naik," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan tren peningkatan investasi Cina terjadi tidak hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia. Cina adalah mitra dagang nomor satu dari 121 negara di dunia. Selain itu, negara itu juga menjadi sumber utama wisatawan internasional dari banyak negara dunia, terlebih setelah menjadi ekonomi terbesar di Asia Pasifik.
"Jadi wajar secara matematis pasti Cina menjadi salah satu investor terbesar di hampir semua negara di Asia Pasifik, bahkan dunia," tuturnya.
BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal pertama 2018 sebesar Rp 185,3 triliun, meningkat 11,8 persen dibanding periode yang sama pada 2017 sebesar Rp 165,8 triliun. Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 76,4 triliun naik 11 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 68,8 triliun.
Ada pun realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 108,9 triliun naik 12,4 persen dari capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 97 triliun.
Total penyerapan tenaga kerja sepanjang Januari-Maret 2018 mencapai 201.239 orang.