REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kecelakaan KA pengangkut semen anjlok di ruas jalur antara Stasiun Karangsari dan Patuguran Kabupaten Banyumas, berbuntut panjang. ''Kami dari PT KAI dengan menggandeng PT INKA akan melakukan investigasi kasus kecelakaan tersebut,'' jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, Jumat (6/7).
Dia menyebutkan investigasi khusus terhadap kecelakaan ini perlu dilakukan mengingat kejadian tersebut bukan kecelakaan biasa. Dalam hal ini, roda gerbong yang anjlok dari rel sampai terlepas dari bogie (rangkaian roda KA yang terdiri dari pegas dan perangkat lain).
''Dalam kejadian KA selama ini, roda tidak pernah sampai terlepas. Tp dalam kejadian di Karangsari, ternyata roda sampai terlepas,'' jelasnya.
Dia menilai kejadian ini perlu diinvestigasi, untuk mencegah hal serupa terjadi pada gerbong KA lainnya. Termasuk pada KA penumpang karena akibatnya bisa sangat berbahaya. ''Dengan investigasi ini, kita akan mencari tahu kenapa roda tersebut sampai terlepas,'' katanya.
Ixfan juga menyebutkan, penyelidikan kasus tersebut dilakukan dengan menggandeng PT INKA mengingat BUMN tersebut lebih tahu mengenai struktur teknis KA. Terlebih dari ribuan gerbong yang dioperasikan PT KAI ada cukup banyak gerbong yang dibuat PT INKA.
Sejauh ini Ixfan belum bisa memastikan apakah KA yang anjlok tersebut merupakan produksi PT INKA atau bukan. ''Hal itu juga akan menjadi salah satu yang kami investigasi,'' jelasnya.
Ixfan menyebutkan, dalam pengadaan gerbong KA barang, ada yang diimpor utuh dari Cina dan ada yang dipesan dari PT INKA. Namun Ixfan menyebutkan, berbagai komponen sparepart yang digunakan untuk membuat gerbong, ada yang didatangkan dari Cina. Termasuk komponen roda atau bogie.
Sebagaimana diketahui. KA pengangkut semen dari Arjawinangun Cirebon menuju Purwokerto, mengalami anjlok di ruas antara Stasiun Patuguran dan Karangsari Kabupaten Banyumas, Kamis (5/4). Meski kecelakaan terjadi di ruas jalur ganda, namun kejadian tersebut sempat membuat perjalanan sejumlah KA penumpang mengalami keterlambatan karena harus melintas bergantian.
Menurut Ixfan, gerbong KA yang anjlok adalah gerbong nomor 2 dari depan. Perjalanan KA di ruas jalur KA tersebut kembali normal sekitar pukul 22.00 setelah KA yang anjlok berhasil dievakuasi ke Stasiun Karangsari.