Sabtu 31 Mar 2018 13:10 WIB

Pascapanen Raya Omzet Pedagang Beras Turun 70 Persen

Sebagian besar warga tidak membeli beras karena panen padi melimpah.

Panen padi.
Foto: Antara.
Panen padi.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Omzet pedagang beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten, menurun sekitar 70 persen setelah panen raya. Sehingga stok beras lokal melimpah.

Berdasarkan pantauan, Sabtu (31/3), menunjukan sejumlah pedagang beras di Pasar Tradisional Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengeluhkan menurunnya omzet penjualan dibandingkan sebulan lalu para pedagang sibuk melayani pembeli. Saat ini, para pedagang tampaknya dihabiskan waktu untuk berduduk-duduk sambil mengobrol karena sepinya pembeli setelah panen raya diberbagai daerah di Kabupaten Lebak.

Sebagian besar warga pedesaan di daerah itu tidak membeli beras karena panen padi melimpah. Masyarakat sekitar Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Sajira, Kalanganyar dan Cimarga sudah memasuki panen raya.

Bahkan, mereka menjemur gabah di lahan-lahan kosong, seperti tanah lapang, jalan desa hingga halaman rumah. Oleh karena itu, para pedagang mengeluhkan sepinya pembeli akibat panen raya tersebut.

"Kami sudah sepekan terakhir omzet penjualan menurun sekitar 70 persen," kata H Baden (65 tahun) seorang pedagang beras di kiosnya di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Begitu juga Ujang (50) seorang pedagang beras di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku sejak dua pekan terakhir omzet penjualan menurun drastis hingga 70 persen dari hari-hari biasa. Menurunnya omzet penjualan itu, kata dia, setelah panen raya diberbagai daerah di Kabupaten Lebak.

Sebagian besar warga Lebak tidak membeli beras juga adanya penyaluran beras rastra serta pemerintah daerah menggelar beras murah.

Saat ini, harga beras berbagai jenis medium dan premium mengalami penurunan akibat melimpahnya beras lokal itu. Bahkan, harga beras sekarang sangat murah dan terjangkau masyarakat kalangan penghasilan rendah dengan termurah seharga Rp 7.000 per kilogram (Kg) sampai Rp 10 ribu per Kg dari sebelumnya Rp 11 ribu per Kg sampai Rp12.500 per Kg.

"Kami sudah biasa jika pasokan beras melimpah pascapanen dipastikan berdampak terhadap omzet pendapatan," katanya.

Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan selama ini beras lokal membanjiri sejumlah pasar tradisional di daerah ini karena musim panen padi berlangsung hingga Juni 2018. Selama itu pula, pasokan beras lokal mencukupi untuk kebutuhan pasar tradisional.

Umumnya, pasar tradisional di Kabupaten Lebak dipasok dari Karawang, Jawa Barat, namun, kini beras lokal melimpah,seperti di Pasar Rangkasbitung hingga mencapai puluhan ton per hari. Bahkan, produksi pangan tahun ini relatif bagus dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan sejumlah kelompok tani, bahwa produktivitas rata-rata 6-7 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare. "Dengan meningkatnya produksi gabah itu tentu pasokan beras bisa mencukupi hingga tahun 2019," ujar Orok.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement