REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh menyatakan Sensus Ekonomi (SE) 2026 dapat menjadi rujukan data penting bagi peningkatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
"Sensus Ekonomi akan berlangsung serentak secara nasional dan Aceh khususnya akan mendata berbagai sektor ekonomi yang nantinya menjadi data akurat untuk pembangunan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, di sela sosialisasi SE 2026 dan peluncuran Garda Sensus 2026 di Auditorium Pascasarjana Universitas Islam Negeri Ar Raniry, Banda Aceh, Selasa (25/11/2025).
Ia menjelaskan semua lini usaha, termasuk di perguruan tinggi hingga gampong di seluruh Aceh, akan didata oleh petugas sehingga seluruh kegiatan ekonomi dapat tersaji secara lengkap. "Sensus ini juga akan memetakan berbagai potensi ekonomi dan prospek bisnis yang ada, seperti usaha ayam petelur termasuk kebutuhan dan termasuk turunannya," katanya.
Menurut dia, SE 2026 akan menyajikan data dan penjelasan lengkap mengenai kondisi ekonomi Aceh serta tindak lanjut yang dapat dilakukan pemerintah. "Kegiatan usaha ini juga akan digunakan dalam data tunggal sosial ekonomi (DTSEN). Sensus ini juga sekaligus mengupdate data DTSEN yang merupakan satu-satunya data yang digunakan untuk penanggulangan kemiskinan," katanya.
Ia mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi SE 2026 secara masif. BPS meminta masyarakat Aceh tidak perlu takut dan tidak perlu irit memberikan informasi kepada petugas di lapangan.
"Kami mengajak masyarakat untuk mendukung kegiatan SE 2026 dengan memberikan data secara jujur kepada petugas," katanya.
Ia menambahkan, data yang dihasilkan dari SE 2026 tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.