REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) memfokuskan bantuannya kepada masyarakat pra sejahtera. Ada 17 juta penerima beras sejahtera (rastra) di pedesaan yang menjadi bidikan bantuan Kementan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, bantuan tersebut salah satunya memberi 10 hingga 30 ekor ayam ke rumah tangga penerima rastra.
"Bisa jadi 50 ekor. Ada 10 juta ekor kita bagikan tahun 2018," ujarnya usai membuka acara Rapat Koordinasi Nasional Kementan di Hotel Bidakara, Senin (15/1).
Sejalan dengan rakornas yang mengangkat tema 'Peningkatan Kesejahteraan Petani', pihaknya berharap masyarakat yang bergerak pada sektor pertanian mampu meningkatkan pendapatannya. Saat ini, masih banyak petani tradisional yang menggunakan sabit untuk melakukan panen. Nantinya, ia melanjutkan, petani tersebut akan diprioritaskan menjalankan pertanian modern dan menggunakan alat panen
"Mereka bisa dapat Rp 3-4 juta per harikalau dibagi 10 orang artinya dia bisa dapat Rp 300 ribu per hari atau minimal Rp 200 ribu keuntungan, per bulan bisa Rp 4-5 juta didapatkan," kata dia.
Begitu juga dengan adanya bantuan bibit tanaman hortikultura secara gratis kepada masyarakat pra sejahtera. Menurutnya, selama ini pemerintah berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Selama dua tahun terakhir yakni 2016-2017, pemerintah tidak melakukan impor beras, begitu juga dengan jagung. Pada 2017, pemerintah tidak melakukan impor yang biasanya masuk 3,6 juta hektare setara Rp 12 triliun.
"Bahkan hari ini harga jagung mulai turun 20 persen namun sudah kami sampaikan agar diserap Bulog," kata dia.
Begitu juga untuk komoditas hortikultura berupa bawang merah dan cabai yang menghentikan impor dan bahkan sudah melakukan ekspor. Dulu, Indonesia mengimpor 76 persen bawang merah, namun kini telah mampu mengekspor ke enam negara.