Selasa 22 Jul 2025 20:17 WIB

Prabowo Minta BPS Tingkatkan Akurasi Data, Ada Apa?

BPS diminta untuk segera mengumpulkan data dari seluruh KEK.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Foto: Dok Humas BPS
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menyampaikan arahan khusus kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk terus meningkatkan kualitas dan akurasi data nasional, termasuk data dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Arahan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) bersama Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/7/2025).

“Presiden minta BPS meningkatkan akurasi data,” ujar Amalia, seusai menghadiri ratas itu.

Baca Juga

Secara khusus, ia menyebut bahwa Presiden menekankan pentingnya pengumpulan data dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), mengingat topik tersebut menjadi pembahasan utama dalam rapat terbatas.

“BPS diminta untuk segera mengumpulkan data dari seluruh KEK. Presiden juga menginstruksikan agar seluruh pengelola KEK dapat berkolaborasi aktif dengan BPS dalam proses pendataan di lapangan,” katanya lagi.

Sebelumnya, Presiden Prabowo memimpin ratas yang membahas perkembangan KEK bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta. Rapat tersebut digelar secara hybrid dengan Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sejumlah menteri, dan perwakilan KEK yang hadir secara langsung di Istana Merdeka terhubung dengan sejumlah perwakilan KEK lainnya dari berbagai wilayah di tanah air melalui video konferensi.

Dalam rapat tersebut, Pemerintah menyoroti pencapaian signifikan KEK sepanjang 2024 yang berhasil melampaui target investasi dan penyerapan tenaga kerja. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan bahwa total investasi yang masuk ke KEK selama periode Januari hingga Desember 2024 mencapai Rp90,1 triliun, jauh melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp78,1 triliun.

Tidak hanya dari sisi investasi, penyerapan tenaga kerja di KEK juga menunjukkan hasil menggembirakan. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 47.747 tenaga kerja berhasil terserap, melebihi target awal yang ditetapkan sebanyak 38.953 orang.

Rosan juga menjelaskan bahwa jumlah pelaku usaha yang beraktivitas di kawasan KEK selama tahun 2024 bertambah sebanyak 72 pelaku usaha. Secara kumulatif, sejak 2012 hingga 2024, KEK telah menghimpun investasi sebesar Rp263,4 triliun dengan jumlah pelaku usaha mencapai 403, dan menciptakan lapangan kerja bagi 160.874 tenaga kerja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement