REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 212 merek beras yang beredar di pasaran diduga tidak sesuai standar yang berlaku. Dalam temuan yang diungkap Kementerian Pertanian (Kementan) itu, PT Food Station Tjipinang Jaya menjadi salah satu produsen beberapa merek beras yang tidak sesuai standar, yaitu merek Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Provinsi Jakarta Hasudungan Sidabalok mengatakan, pihaknya menggunakan beras merek Setra Pulen dan Setra Ramos yang diproduksi Food Station Tjipinang Jaya untuk kegiatan "Penyediaan dan Pendistribusian Pangan dengan Harga Murah bagi Masyarakat Tertentu". Program itu juga dikenal Pangan Bersubsidi Beras dengan kelas mutu premium.
"Terhadap kedua merek tersebut, Dinas KPKP secara periodik, sedikitnya tiga kali dalam setahun, melakukan pengambilan sampel beras di gudang FS dan melakukan pengujian di laboratorium terakreditasi untuk memastikan kesesuaian mutunya," kata dia melalui keterangannya, Senin (14/7/2025).
Ia menambahkan, pada 2025, pihaknya telah dilakukan pengambilan sampel beras kedua merk tersebut di gudang FS selama dua, yaitu pada 24 Januari dan 16 Juni 2025. Sampel itu kemudian diuji di Laboratorium Saraswanti (SIG) Jakarta Pusat dengan hasil sesuai kelas premium.
Ihwal adanya indikasi pelanggaran kualitas beras di ritel modern, Hasudungan mengatakan, Food Station telah memenuhi panggilan Bareskrim Polri. Menurut dia, pihak Food Station telah memberikan keterangan dengan kemungkinan pemanggilan berikutnya setelah hasil analisis pemeriksaan terhadap sampel oleh Satgas Pangan selesai dilakukan.
"Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah Provinsi Jakarta saat ini sedang melakukan pengujian mutu 50 sampel beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas)," kata dia.
Hasudungan menambahkan, Pemprov Jakarta juga terus melakukan upaya memberikan jaminan keamanan pangan yang beredar di pasaran kepada masyarakat. Namun, ia mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dalam membeli beras.
"Diharapkan agar menunggu hasil investigasi dari pihak yang berwajib terkait informasi yang beredar pada saat ini," kata dia.
View this post on Instagram