Kamis 12 Oct 2017 14:18 WIB

Laos Minati Produk Alutsista dan Furniture Indonesia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Seorang pengunjung mengamati produk furniture Indonesia dalam sebuah pameran di Jakarta. Ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Seorang pengunjung mengamati produk furniture Indonesia dalam sebuah pameran di Jakarta. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos, Thongloun Sisoulith melakukan pertemuan di Istana Negara, Kamis (12/11). Dalam pertemuan ini juga dibahas sejumlah kerja sama di antaranya sektor perdagangan dan investasi.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, sejauh ini pemerintah Indonesia berhasil melakukan perdagangan dengan Laos secara positif. Indonesia tiap tahunnya mendapatkan surplus dari perdagangan tersebut.

Dalam kedatangannya kali ini, perwakilan dari pemerintah Laos telah berkunjung ke trade expo Indonesia (TEI) ke-32. Mereka telah melihat berbagai barang produk dari produsen Indonesia dan tertarik untuk memboyongnya ke Laos.

"Mereka juga ada investasi untuk industri furniture di sana. Jadi nanti bisa bahan dari Indonesia, kemudian diolahnya di sana," kata Enggartiasto usai mengikuti kunjungan kenergaan di Istana Negara.

Selain itu, Laos juga cukup tertarik dengan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang diproduksi dari PT Pindad. Mereka rencananya akan melihat kembali produk mana saja yang cocok untuk dibeli dari Indonesia.

Menurut Enggar, pupuk yang dihasilkan dari Indonesia juga menarik minat Laos. Produksi pupuk yang melimpah dengan berbagai jenis disebut akan menjadi pilihan dalam perdagangan ke depan.

"Sekarang perdagangan kita dengan Laos mencapai 10 miliar dolar AS. Kita akan tingkatkan terus," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement