Selasa 05 Sep 2017 17:52 WIB

PLN Beri Syarat tak Naikkan Tarif Listrik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Pekerja melakukan pengerjaan perawatan dan peninggian jaringan kabel listrik PLN di Gombong, Jawa Tengah, Selasa (18/7).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pekerja melakukan pengerjaan perawatan dan peninggian jaringan kabel listrik PLN di Gombong, Jawa Tengah, Selasa (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PLN meminta pemerintah menjaga harga batu bara agar tarif listrik tetap stabil hingga akhir tahun. Stabilitas harga batu bara dinilai bisa membuat PLN lebih efisien untuk menjaga tarif listrik.

Direktur Pengadaan Strategis II PLN, Iwan Supangkat menjelaskan efisiensi yang perlu dilakukan oleh PLN adalah menjaga biaya produksi. Iwan mengatakan untuk bisa menjaga biaya produksi maka bahan baku produksi juga perlu stabil.

"Kita siap saja melaksanakan amanat pemerintah. Tapi kami mau pakai cost plus margin saja. Kita harapkan bisa jangka panjang," ujar Iwan saat ditemui di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (5/9).

Margin tersebut dinilai bisa menjaga ongkos produksi PLN. Menurutnya, PLN sedang mendiskusikan penetapan margin sebesar 15 hingga 25 persen dengan pemerintah."Margin normal saja sesuai ketetentuan pemerintah, 15 - 25 persen," ujarnya.

Menurutnya, apabila harga gas dan minyak bisa ditentukan oleh pemerintah maka bisa juga menjaga stabilitas harga batu bara. "Ini kan harga batu baranya naik turun," ujar Iwan.

Sebelumnya, Menteri ESDM, Ignasius Jonan meminta PLN melakukan efisiensi mulai dari bahan baku sumber energi dan penghematan biaya operasi. Hal ini Jonan nilai perlu dilakukan untuk bisa membuat harga listrik tetap stabil dan tidak naik.

Jonan mengatakan hingga akhir tahun ini pemerintah tetap berkomitmen untuk tidak menaikkan tarif listrik. Selain sumber energinya, Jonan juga menyarankan PLN untuk mulai mengendalikan tata kelola dan manajemen kelistrikan seperti proses pemeliharaan.

"PLN wajib melakukan efisiensi energi, ini sudah komitmen besar dari PLN untuk melakukan efisiensi, sehingga kalau biaya produksi berubah-berubah masih bisa ditangani. Sebenarnya yang fluktuatif itu energi primer, seperti batu bara, minyak, dan gas. Gas sudah kita atur sudah buat regulasi di mana harganya itu bisa dijangkau," ujar Jonan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement