REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih menyebut, penundaan pencairan gaji ke-13 PNS ikut menyumbang penurunan daya beli masyarakat. Sebab, itu berarti ada 6 juta PNS yang menunda belanja mereka karena menunggu gaji ke-13 turun. "Jelas itu memengaruhi spending," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (6/7).
Sedianya, gaji ke-13 PNS sudah cair sebelum Idul Fitri. Namun, pemerintah memundurkan jadwal pembayaran tunjangan tersebut ke bulan Juli.
Selain soal tunjangan PNS, Lana juga mencatat ada faktor lain yang ikut memengaruhi daya beli, yakni mundurnya waktu pencairan dana dalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Lana menduga, kemungkinan pemerintah sengaja menunda pencairan dana tersebut agar waktunya berdekatan dengan masa dimulainya tahun ajaran baru di sekolah. Sehingga, dana yang diberikan tidak habis untuk keperluan Hari Raya.
Dengan demikian, Lana memprediksi, jika terjadi penurunan daya beli masyarakat di kuartal kedua tahun ini, maka kemungkinan penurunan itu akan dikompensasi dengan peningkatan daya beli di kuartal ketiga.
Sebelumnya, data laju inflasi inti yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu menunjukkan angka yang stagnan, bahkan cenderung lebih rendah dibanding tahun lalu. Laju inflasi inti ini mencerminkan sisi permintaan yang melambat, alias daya beli masyarakat tengah turun. Asumsi tersebut kemudian dikuatkan oleh data penjualan ritel yang juga melambat.