REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanoble Food), yang merupakan produsen air mineral Cleo resmi mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia (BEI), melalui Pencatatan Saham Perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Kantor Bursa Efek Indonesia(BEI), Jumat (5/5).
Jumlah Saham yang dilepas dalam IPO ini 450 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham dan harga penawaran yamg ditetapkan Rp 115 per saham. Periode masa penawaran umum (offering period) 19–21 April 2017, ditunjuk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek PT Lautandhana Securindo dan PT Erdikha Elit Sekuritas, serta PT Philip Sekuritas Indonesia bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.
Pada go public pagi ini, perusahaan berkode emiten CLEO tercatat dibuka pada posisi harga Rp 165 per lembar saham, menguat 43,48 persen setara 50 poin dari posisi sebelumnya Rp 115 per saham.
Harga tertinggi Rp 194 dan harga terendah Rp 165 per saham dengan volume transaksi 48 lot, frekuensi 1 kali yang menghasilkan nilai transaksi Rp 742.800.
Sementara itu, perusahaan ini membidik dana segar Rp 51,75 miliar dari aksi go public. Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham bakal digunakan sepenuhnya. Diantaranya sekitar 95 persen akan digunakan untuk membeli mesin baru dan peralatan pabrik serta sisanya 10 persen untuk modal kerja Perseroan.
Komisaris Utama Hermanto Tanoko mengungkapkan, dengan tercatatnya Sariguna Primatirta diharapkan dapat bersaing di kancah internasional agar kinerja perusahaan semakin membaik. ''Tujuan IPO dari publik awal hingga menjadi public company ini adalah kerja keras dari lembaga profesi penunjang. Dari profesi penunjang pasar modal sangat luar biasa,'' ucap Hermanto.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menilai, dengan perusahaan produsen air kemasan mineral masuk ke bursa efek. Semakin menambah semarak emiten di bursa efek indonesia.
''Diharapkan dapat menerapkan transparansi karena menjadi perusahaan publik,'' ujar dia