REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencatatkan dua saham perdana, yakni PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ) dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA).
"Tercatatnya dua saham itu maka jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia bertambah menjadi sebanyak 539 emiten," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Jumat (28/4).
Ia mengemukakan bahwa setelah saham perusahaan resmi tercatat di BEI maka hal-hal yang penting untuk dilaksanakan oleh emiten, yakni menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG), dan melakukan keterbukaan informasi baik kepada bursa maupun kepada publik.
"Semoga saham FORZ dan MINA menjadi salah satu saham yang terus menjadi pilihan para investor dan manajemen investasi dalam menentukan portofolionya," katanya.
Saat pencatatan saham itu, terpantau saham FORZ bergerak menguat 110 poin atau 50 persen dari harga perdana menjadi Rp330 per saham. Sedangkan saham MINA menguat 73 poin atau 69,52 persen ke level Rp178 per saham.
Samsul Hidayat menambahkan bahwa pencatatan kedua saham emiten itu maka nilai kapitalisasi pasar BEI naik menjadi Rp 6.213,275 triliun. Kapitalisasi pasar, menunjukkan nilai efek yang tercatat di bursa saham. Secara definisi dapat diartikan sebagai total nilai surat berharga yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan di dalam satu pasar.
PT Forza Land Indonesia Tbk merupakan perusahaan bidang properti, dalam aksi korporasi itu perseroan melepas sebanyak 312,5 miliar saham baru atau 20 persen dari modal yang di setor. Dengan demikian, total dana yang diraih perseroan sebesar Rp 68,75 miliar.
PT Forza Land Indonesia Tbk juga menerbitkan sebanyak 437,5 juta waran seri I dengan harga Rp 275. Waran itu diberikan cuma-cuma kepada investor dengan rasio 5 saham baru berhak memperoleh 7 waran.
Sekitar 58,18 persen dari dana IPO yang diraih sedianya akan digunakan untuk penyertaan pada PT Borneo Sarana Properti. Lalu sebesar 19,40 persen akan digunakan untuk melunasi utang pokok dan bunga pada CV Chitta Kriya Laksana, sebesar 8,11 persen untuk pelunasan utang pokok pada PT Pratama Maju Jaya, dan sisanya 14,31 persen untuk modal kerja perseroan.
Sedangkan PT Sanurhasta Mitra Tbk merupakan perusahaan bidang properti dan hotel development. Perseroan melepas sebanyak 262,5 juta lembar saham atau 20 persen dari jumlah seluruh modal yang disetor dengan total dana yang diraih dari IPO sebanyak Rp27,562 miliar.
Sekitar 65,04 persen dana IPO akan digunakan untuk membeli 41,5 persen saham pada entitas anak PT Minna Padi Resorts, sementara sisanya 34,96 persen akan digunakan untuk modal kerja.